Narasumber di BRIDA Makassar, Rektor Unpacti Sebut 7 Strategi Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi Daerah

NusantaraInsight, Makassar — Rektor Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar, Dr Ampauleng, menjadi narasumber pada kegiatan “Forum Koordinasi dan Sinkronisasit Penyelenggaraan Riset dan Inovasi Kota Makassar” yang diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Makassar (BRIDA Kota Makassar), di Hotel Almadera, Makassar, Selasa, 12 November 2024.

Ampauleng tampil sebagai narasumber bersama Kepala BRIDA Kota Makassar Nirman Niswan Mungkasa, Ketua Komisi C DPRD Makassar Azwar Rasmin, Kepala Bappeda Kota Makassar diwakili Robi SH MH, serta Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Makassar, Muhammad Dakhlan.
Forum Koordinasi dan Singkronisasi Penyelenggaraan Riset dan Inovasi Kota Makassar mengusung tema “Penguatan Riset dan Inovasi dalam Mendukung Makassar Kota Dunia, Maju, dan Berkelanjutan yang Sombere’ dan Smart untuk Semua.”

Rektor Unpacti Makassar Ampauleng yang membawakan materi berjudul “Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi Daerah”, menyebut tujuh Strategi Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi Daerah yang Unggul dan Berkelanjutan.
Ke-7 strategi tersebut yaitu (1) Identifikasi Potensi Unggul Daerah, (2) Pengembangan Inovasi yang Berkelanjutan, (3) Kolaborasi Multipihak, (4) Komersialisasi dan Hilirisasi Produk, (5) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), (6) Monitoring dan Evaluasi, serta (7) Dukungan Kebijakan dan Regulasi.

BACA JUGA:  SMAN 2 Enrekang Ikut Aksi Donor Darah

“Strategi pertama, Identifikasi Potensi Unggul Daerah. Setiap daerah memiliki potensi unggul yang bisa dikembangkan, baik dalam bentuk sumber daya alam, budaya, maupun keunggulan geografis. Langkah awal adalah melakukan riset mendalam untuk mengidentifikasi sektor-sektor kunci yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat dikembangkan,” kata Ampauleng.

Kedua, lanjutnya, Pengembangan Inovasi yang Berkelanjutan. Pengembangan inovasi harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Hal ini penting agar pemanfaatan hasil riset dan inovasi tidak hanya membawa dampak positif jangka pendek tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan sosial di jangka panjang.

“Ketiga, Kolaborasi Multipihak. Untuk mengimplementasikan hasil riset dan inovasi, diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak, antara lain Pemerintah Daerah yang berperan dalam menyediakan regulasi, dukungan dana, dan infrastruktur yang mendukung implementasi inovasi. Akademisi dan Peneliti yang berkontribusi dalam riset, inovasi teknologi, serta transfer pengetahuan ke masyarakat. Sektor Swasta berperan sebagai mitra dalam investasi dan komersialisasi inovasi yang dihasilkan, serta Komunitas Lokal yakni masyarakat menjadi aktor utama dalam keberlanjutan, khususnya dalam menerima dan mengadopsi inovasi yang dihasilkan,” tutur Ampauleng.