Oleh: Andi Ruhban
NusantaraInsight, Bone — Kecamatan Bontocani merupakan wilayah terjauh dari Ibukota kabupaten Bone, berjarak lebih 100 Km. Dari kantor Kecamatan Bontocani (Kahu) menuju Desa Bana yang luasnya 460 Km2 dapat ditempuh lebih satu jam dengan kendaraan bermotor melalui jalanan pengerasan yang belum beraspal.
Sebanyak 16 Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar ditempatkan di Posko 5 desa Bana selama satu bulan penuh (31 Juli -29 Agustus 2025) untuk melakukan Magang PKL (Praktik Kerja Lapangan) alias KKN fokus pada masalah kesehatan masyarakat, dengan pembimbing penilai Juherah, SKM, M.Kes
Kontur desa Bana berupa daerah pegunungan yang berbatasan langsung dengan kabupaten Maros, kabupaten Gowa, yang juga bisa tembus ke kabupaten Sinjai, Â melingkupi dusun Bana, dusun Oro, dusun Paku, dusun Cippaga dusun Pao, dan dusun Bana Tengnga, dengan Jumlah KK 704 yang terdiri dari 2.695 Jiwa berdasarkan data tahun 2025.
Menurut Arfandi Maulana Koko (D4 Kesehatan Lingkungan) sebagai Koordinator Desa, program studi yang berkontribusi terdapat dua mahasiswa D3 Teknologi Labortorium Medik yaitu Zalsabila Tahir dan Tri Ouji Lestari, serta tiga mahasiswa D3 Keperawatan Parepare yakni Zemira Malika Miranda Djau, Zaskia, dan Fitria Dwi Anggraeni yang ditempatkan di Posko 5 desa Bana.
Selain itu, ada juga Putri Islamiah Rabbani (D3 Kebidanan), Andi Sabriah (D3 Kesehatan Gigi), Selvi S. Aslam (D3 Sanitasi), Nurhalizah Syafar (D4 Fisioterapi), Nurul Afdillah (D3 Farmasi), Rifda Afifa Syahira (D4 Gizi dan Dietetika), Andi Aila Alfairunisa Aulia (D3 Keperwatan Makassar), Nur Istiqamah (D4 Teknologi Labortorium Medik), Devlin Safiqah Malida (D4 Farmasi), Nuraeni (D4 Terapi Gigi), yang turut memperkuat Tim PKL IPC (InterProfessional Collaboration).
Berdasarkan presentasi yang disajikan Nurhalizah Syafar pada MMD 2 (Musyawarah Masyarakat Desa kedua) yang diselenggarakan di rumah Kepala Desa Bana Ishak S.Pdi, M.Pd, sesuai dengan hasil survei dan pelaksanaan kegaiatan, beragam pengabdian telah dilakukan selain mengintervensi empat Kepala Keluarga dalam skala prioritas masalah kesehatan masyarakat.
Sasaran Kesehatan Masyarakat untuk Ibu Menyusui, dlakukan dengan konseling gizi dan kesehatan, pemahaman ASI Ekslusif, informasi tentang perawatan payudara, metode memperlancar ASI Ibu menyusi.
Untuk Bayi Baru lahir, agar segera mendapatkan layanan IMD (Inisiasi Menyusui Dini), termasuk cara perolehan kapsl vitamin A dosis tinggi.
Layanan terkait anak BADUTA (Bawah Dua tahun), terutama perlu diantisipasi agar memperoleh ASI dalam satu bulan terakhir, pentingnya konsumsi obat cacing selama satu bulan terakhir, juga bagaimana agar mendapatkan PMT (Pemberian Makanan Tambahan ) lokal untuk memenuhi asupan gizi dalam rangka mencegah terjadinya stunting. Bgitupun pada anak BALITA (Bawah Lima Tahun), diberikan pemahanan agar menghindari anggota gerak balita yang tidak normal, dan mewaspadai Berat Badan (BB) Balita yang tidak naik dalam 2 bulan terakhir.







br






