Dari sudut pandang yang berbeda, Ilham Alimuddin mendorong adanya sinergitas antara pemerintah dan rumah baca atau komunitas literasi yang ada. Sinergitas peran inilah yang kemudian secara signifikan akan mengembangkan literasi pada masyarakat.
Kolaborasi dan Sinergitas itulah yang kemudian ditekankan oleh Sulhan sebagai Gerakan literasi yang bersifat struktural, (didorong oleh pemerintah) dan bersifat kultural (didorong oleh masyarakat).
“Pemerintah perlu mendorong efektivitas peran-peran perpustakaan umum, perpustakaan daerah, hingga perpustakaan desa. Di sisi lain, masyarakat didorong juga untuk membentuk komunitas-komunitas yang kemudian menjadi wadah bagi masyarakat untuk berjejaring dan menghidupkan literasi,” tegas Sulhan.
Komunitas Boetta Ilmoe, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sulhan, selain bergerak secara kultural saat ini telah mendorong terbentuknya Perda Literasi di Kabupaten Bantaeng. Dua gerakan literasi inilah yang kemudian perlu ditempuh untuk terus mendorong perubahan sosial yang nyata.
Untuk melengkapi acara diskusi literasi ini, maka di penghujung kegiatan Sulhan Yusuf sebagai pegiat literasi, berkesempatan bertukar karya buku dengan Direktur Eksekutif Ma’REFAT INSTITUTE Mohammad Muttaqin Azikin[*]