Mahasiswa KKNT Unhas Kenalkan Pertanian Organik Pekarangan kepada Warga Sidenreng

NusantaraInsight, Sidrap — Dalam rangka mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya teknik tanam ramah lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan sosialisasi pertanian organik kepada warga Kelurahan Sidenreng, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidenreng Rappang, pada Rabu, 24 Juli 2025.

Hal ini disampaikan oleh Mahasiswa KKNT Unhas Sri Wahyuni kepada media ini, Selasa (5/8/2025).

Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja individu yang mengusung tema pemberdayaan masyarakat. Tujuan utamanya adalah mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap sistem pertanian yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberi dampak positif bagi kesehatan tanah, kelestarian lingkungan, dan kualitas hasil panen.

Sosialisasi ini berlangsung dalam suasana yang hangat dan bersifat edukatif, berlokasi di salah satu titik strategis di Kelurahan Sidenreng. Warga yang hadir terdiri dari beragam latar belakang, mulai dari petani, ibu rumah tangga, hingga para pemuda yang memiliki minat terhadap dunia pertanian.

BACA JUGA:  Direktur SIT Ikhtiar Unhas Menangis Bicara Palestina

Materi disampaikan oleh Sri Wahyuni, mahasiswa Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis Universitas Hasanuddin. Ia menjelaskan secara rinci dasar-dasar pertanian organik, manfaatnya dalam jangka panjang, serta perbedaannya dengan pertanian berbasis kimia.

Salah satu poin yang ditekankan adalah cara memanfaatkan barang-barang bekas seperti galon, botol plastik, dan ember yang sudah tidak terpakai sebagai wadah untuk bertanam di pekarangan rumah. Selain mudah dan murah, pendekatan ini juga menumbuhkan kreativitas dalam memanfaatkan barang yang ada di sekitar.

Tak hanya teori, warga juga diajak mengamati langsung contoh nyata pemanfaatan pekarangan kosong yang telah diubah menjadi kebun sayur mini oleh mahasiswa KKN. Tanaman seperti bayam, terong, sereh, dan cabai tumbuh sehat tanpa menggunakan pestisida atau pupuk kimia, melainkan dengan cara alami yang dapat diterapkan oleh siapa saja di rumah masing-masing.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak warga melihat potensi yang ada di sekitar mereka. Pekarangan rumah yang tampak biasa saja bisa menjadi sumber pangan sehat jika dikelola dengan teknik organik yang sederhana. Ini langkah kecil menuju ketahanan pangan keluarga,” jelas Sri Wahyuni saat memperlihatkan pekarangan yang telah dimanfaatkan sebagai kebun sederhana.

BACA JUGA:  Sekdisdik Sulsel Adakan Rakor di Sekolah Termuda

Turut hadir dalam kegiatan ini, Lurah Kelurahan Sidenreng yang memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa. Ia menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat mendukung program TP PKK Kabupaten Sidenreng Rappang, khususnya dalam pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya penguatan ketahanan pangan berbasis keluarga.