Mahasiswa KKNT Unhas 114 Gagas Teknologi Biopori di Taman Usman Isa

NusantaraInsight, Sidrap — Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mengatasi permasalahan lingkungan, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 114 Universitas Hasanuddin melaksanakan program kerja bertajuk “Teknologi Biopori: Solusi Hijau untuk Pengelolaan Air Hujan dan Sampah Organik” pada hari Sabtu, 26 Juli 2025, di Taman Usman Isa, Kelurahan Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidenreng Rappang.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Camat Maritengngae, Lurah Pangkajene, Babinsa, masyarakat sekitar, serta seluruh anggota Tim KKN 114 Pangkajene.

Teknologi biopori diterapkan sebagai langkah strategis untuk mengurangi genangan air di area taman yang kerap tergenang saat hujan, serta sebagai upaya pemanfaatan sampah organik menjadi kompos alami.

Program ini juga menjadi medium edukasi bagi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui cara yang sederhana dan mudah diterapkan.

Dalam sambutannya, Camat Maritengngae mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan pimpinan daerah.

“Pembuatan biopori ini merupakan pesan dan arahan dari Bapak Bupati Sidenreng Rappang untuk dibuat langsung di Taman Usman Isa demi menjaga sarana publik karena sering terjadi genangan air ketika hujan. Yang mana, pembuatan biopori ini juga merupakan salah satu program kerja dari mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin,” ujarnya.

BACA JUGA:  PPL di Polsek Manggala, Mahasiswa UIN Alauddin Lakukan Penyuluhan Hukum di SMPN 17 Makassar

Sementara itu, Fitra Khaerunnisa Harbin, selaku Penanggung Jawab Program Kerja, turut menyampaikan harapan atas dampak jangka panjang program ini.

“Saya berharap dengan adanya penerapan program kerja ini dapat menjadi solusi dari permasalahan lingkungan yang terjadi di Taman Usman Isa. Dan juga, dapat mengajak masyarakat setempat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan sekitar. Mari bersama-sama kita wujudkan lingkungan yang lebih sehat dan lestari dengan aksi nyata dari hal-hal kecil yang bisa kita lakukan mulai hari ini,” ungkapnya.

Kegiatan diakhiri dengan praktik langsung pembuatan lubang biopori bersama masyarakat setempat serta pemberian edukasi teknis mengenai manfaat dan cara pemeliharaannya.

Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, program ini diharapkan menjadi langkah awal menuju ruang publik yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan