NusantaraInsight, Gowa — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Literasi Universitas Hasanuddin (Unhas) sukses menyelenggarakan kegiatan “Kunjungan Literasi ke Sekolah” di MTs Nurhidayah, Desa Bontomanai, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa.
Kegiatan ini berlangsung pada 19 dan 29 Juli 2025 ini merupakan realisasi program kerja yang diamanahkan Perpustakaan Nasional RI kepada mahasiswa KKN.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan membaca siswa melalui teknik skimming.
Sebagai bagian dari pengabdian di Desa Bontomanai, tim KKNT Literasi Unhas merancang pelatihan interaktif untuk memperkenalkan teknik membaca cepat.
Kegiatan diawali dengan penyampaian materi tentang konsep dasar skimming, manfaatnya dalam efisiensi belajar, serta langkah-langkah praktis mengidentifikasi gagasan utama teks.
Pada sesi kedua, siswa mengikuti kuis interaktif untuk menguji pemahaman dengan menjawab pertanyaan berdasarkan materi yang diberikan.
Tahap penutup berupa permainan kreatif, yaitu permainan merangkai kata dengan cepat.
Antusiasme siswa terlihat jelas sepanjang acara. Mereka aktif berpartisipasi dalam diskusi, berani mencoba teknik baru, dan bersemangat dalam kompetisi permainan edukatif.
“Respons positif ini menunjukkan bahwa pendekatan belajar sambil bermain efektif memotivasi siswa, terutama di daerah pedesaan yang membutuhkan inovasi metode pembelajaran,” ujar salah satu mahasiswa KKNT Literasi Unhas, seperti keterangan persnya kepada NusantaraInsight, Jumat (1/7/2025).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut mandat strategis Perpustakaan Nasional RI untuk memperkuat literasi di daerah pelosok. Pemilihan MTs Nurhidayah sebagai mitra bertujuan menjangkau pelajar yang memerlukan pengayaan keterampilan membaca. Melalui pelatihan ini, mahasiswa tidak hanya membagikan ilmu tetapi juga mendorong budaya literasi berkelanjutan.
Kunjungan literasi diharapkan menjadi katalisator peningkatan minat baca di Desa Bontomanai. Teknik skimming yang diajarkan diharapkan dapat diaplikasikan siswa dalam aktivitas akademik sehari-hari, sekaligus menjadi fondasi pengembangan kompetensi generasi muda.
