NusantaraInsight, Gowa — Dalam upaya meningkatkan kesadaran orang tua terhadap pentingnya pengenalan Bahasa Inggris sejak usia dini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengadakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Bahasa Inggris Sejak Kecil, Bekal Besar untuk Masa Depan”.
Sosialisasi ini dilaksanakan di aula kelurahan Malino dan dihadiri oleh sejumlah orang tua dan pendamping balita.
Kegiatan ini dipandu oleh Astry Aulia Azmi, S.L, mahasiswa Program Studi Sastra Inggris, Universitas Hasanuddin, yang saat ini menjalankan KKN di wilayah tersebut.
Dalam pemaparannya dalam rilis pers, Selasa (28/7/2025), Astry menjelaskan bahwa kemampuan Bahasa Inggris kini semakin dibutuhkan di berbagai bidang kehidupan, mulai dari dunia pendidikan, teknologi, hingga dunia kerja. Bahkan dalam seleksi CPNS, kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu komponen penting dalam ujian.
Astry juga menekankan bahwa usia 0–6 tahun merupakan masa keemasan (golden period) dalam tumbuh kembang anak, termasuk dalam hal belajar bahasa.
Anak-anak pada usia ini memiliki kemampuan menyerap informasi dengan sangat cepat dan alami. Lagu-lagu seperti Baby Shark, Johny Johny Yes Papa, dan Twinkle Twinkle Little Star sudah sangat familiar di telinga mereka—ini bisa dimanfaatkan sebagai pintu masuk untuk memperkenalkan Bahasa Inggris.
Pertanyaan Orang Tua: “Apakah Menonton YouTube Juga Efektif?”
Dalam sesi tanya jawab, seorang ibu bertanya, “Apakah menonton YouTube juga bisa membantu anak belajar Bahasa Inggris?”
Astry menjawab bahwa YouTube bisa menjadi media belajar yang efektif, asalkan anak-anak tetap didampingi oleh orang tua saat menontonnya. Ia menjelaskan bahwa:
Orang tua bisa memilihkan konten edukatif seperti Cocomelon, Super Simple Songs, atau Blippi.
Menonton sambil mengulangi kata-kata bersama anak akan memperkuat pengucapan dan pemahaman anak.
Durasi menonton harus dibatasi dan sebaiknya diikuti dengan kegiatan aktif seperti menyanyi bersama atau bermain tebak-tebakan dari apa yang sudah ditonton.
“Jangan biarkan anak menonton sendirian terlalu lama. Dampingi mereka, ulangi kata-kata, tanyakan arti kata, dan hubungkan dengan benda-benda di sekitar rumah. Misalnya, kalau tadi di video ada ‘apple’, coba tunjukkan apel di rumah dan sebutkan kembali. Itu akan sangat membantu,” jelas Astry.
Metode Belajar yang direkomendasikan yaitu, menyanyikan lagu-lagu anak berbahasa Inggris, menonton video edukatif bersama dan berdiskusi, menggunakan poster visual alfabet, angka, warna, menggunakan permainan seperti Simon Says dan tebak benda serta menggunakan sapaan sehari-hari seperti “Good morning!” atau “Let’s play!”