NusantaraInsight, Gowa — Mahasiswa KKNT 114 Universitas Hasanuddin di Kelurahan Bontoparang telah melakukan sosialisasi dan pelatihan langsung program inovatif bertajuk “Gerakan Pembuatan Briket Ramah Lingkungan dari Daun Kering”.
Program ini dipandu langsung oleh Andien Fahira Arafany dari Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin pada 25 Juli 2025 lalu.
Kepada NusantaraInsight, Kamis (31/7/2025) Andien menyebutkan program ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah daun kering yang melimpah di sekitar rumah warga yang dapat menjadi sumber energi alternatif yang efisien dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
Inisiatif ini berawal dari keprihatinan mahasiswa terhadap tumpukan daun kering yang sering kali hanya dibakar, menimbulkan polusi udara, atau dibiarkan membusuk tanpa nilai tambah.
Di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan, mereka melihat potensi besar daun kering sebagai bahan baku briket, yang merupakan bahan bakar padat alternatif pengganti kayu bakar atau arang.
Mahasiswa KKN telah mengadakan pelatihan bagi warga Kelurahan Bontoparang, khususnya disekitar lesehan.
Materi pelatihan mencakup tahapan lengkap pembuatan briket, mulai dari pengumpulan dan pengeringan daun, proses pencacahan, pencampuran dengan bahan perekat alami (seperti tepung tapioka), hingga pencetakan dan pengeringan briket.
Program ini membawa beragam manfaat. Dari sisi lingkungan, gerakan ini secara signifikan mengurangi jumlah limbah daun kering yang dibakar, sehingga meminimalisir emisi karbon dan polusi udara.
Briket daun kering juga menghasilkan asap yang lebih sedikit dibandingkan pembakaran langsung kayu, menjadikannya pilihan yang lebih sehat untuk penggunaan sehari-hari.
Secara ekonomi, program ini membuka peluang baru bagi warga desa untuk memproduksi briket secara mandiri dan menjualnya. Dengan bahan baku yang mudah didapat dan biaya produksi yang rendah, briket daun kering berpotensi menjadi produk unggulan desa yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa warga bahkan telah menyatakan minatnya untuk membuat sendiri briket tersebut.
Gerakan Pembuatan Briket Ramah Lingkungan dari Daun Kering ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengadopsi praktik serupa, demi terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan masyarakat yang lebih mandiri energi.