Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin Melakukan Inovasi Ini di Kabupaten Jeneponto

NusantaraInsight, Makassar — Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin di Desa Mangepong telah melakukan mengidentifikasi permasalahan pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik, serta kerusakan infrastruktur jalan di Desa Mangepong, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto.

Melalui observasi dan diskusi dengan masyarakat, tim KKN menemukan solusi inovatif untuk mengatasi kedua permasalahan tersebut. Sabtu, (28/12/2024)

Salah satu inovasi yang digagas oleh tim KKN adalah pembuatan paving blok dari sampah plastik. Ide ini muncul sebagai respon terhadap permasalahan sampah plastik yang sulit terurai dan kebutuhan akan perbaikan infrastruktur jalan yang ekonomis.

Kepala Desa Mangepong, Safaruddin, SE saat di temui mengungkapkan, “Kami sangat mendukung inovasi ini. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memfasilitasi pengembangan usaha paving blok ini agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” ujarnya

Sementara itu ketua posko Desa Mangepong Fadhila Aji menjelaskan bahwa Proses pembuatan paving blok ini diawali dengan pengumpulan sampah plastik dari masyarakat.

Sampah plastik kemudian diproses untuk menghasilkan limbah biji plastik (LDPE). LDPE ini kemudian dicampurkan dengan semen dan pasir sebagai bahan utama pembuatan paving blok

BACA JUGA:  Kepala LLDIKTI Wilayah IX Puji Rektor UKI Toraja

Paving blok dari sampah plastik memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
• Ramah Lingkungan: Mengurangi volume sampah plastik yang berakhir di lingkungan.
• Ekonomis: Biaya produksi lebih rendah dibandingkan dengan paving blok konvensional.
• Tahan Lama: Hasil uji coba menunjukkan bahwa paving blok ini memiliki kekuatan dan daya tahan yang cukup baik.
• Multifungsi: Selain untuk perbaikan jalan, paving blok ini juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan lainnya.

Implementasi inovasi paving blok ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi Desa Mangepong, yaitu:

• Pengurangan Sampah: Mampu mengatasi permasalahan sampah plastik secara berkelanjutan.
• Perbaikan Infrastruktur: Memperbaiki kondisi jalan di desa sehingga meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup masyarakat.
• Pengembangan Ekonomi: Membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa dan meningkatkan pendapatan daerah.
• Pelestarian Lingkungan: Menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Meskipun memiliki potensi yang besar, inovasi ini juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:
• Ketersediaan Bahan Baku: Memastikan ketersediaan sampah plastik yang cukup dan berkualitas.
• Teknologi Pengolahan: Memerlukan teknologi yang tepat untuk mengolah sampah plastik menjadi LDPE.
• Penerimaan Masyarakat: Membutuhkan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat agar mau berpartisipasi dalam program ini.