Mahasiswa KKN Unhas Berhasil Buat Pestisida Nabati dari Daun Pepaya

Mahasiswa KKNT Gel. 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) posko Kelurahan Lapadde Kota Parepare telah berhasil mengembangkan pestisida nabati berbahan dasar daun pepaya.
Mahasiswa KKNT Gel. 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) posko Kelurahan Lapadde Kota Parepare telah berhasil mengembangkan pestisida nabati berbahan dasar daun pepaya.

NusantaraInsight, ParepareMahasiswa KKNT Gel. 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) posko Kelurahan Lapadde Kota Parepare telah berhasil mengembangkan pestisida nabati berbahan dasar daun pepaya.

Seperti yang disampaikan Eyricha Kaila Rerung kepada NusantaraInsight.com, Minggu (9/2/2025).

Menurutnya pestisida nabati berbahan dasar daun pepaya ini untuk meningkatkan pertanian yang ramah lingkungan

“Ini sebagai bagian dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu “Langkah Awal Menuju Pertanian Sehat dan Berkelanjutan,” ungkap mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) tersebut.

Lanjut Eyricha menyebutkan bahwa Inovasi ini bertujuan untuk membantu para petani di daerah yang menjadi lokasi KKN dalam menghadapi serangan hama tanaman secara lebih ramah lingkungan.

Pestisida nabati ini dibuat dengan memanfaatkan kandungan alami pada daun pepaya yang telah terbukti efektif untuk mengendalikan hama pada tanaman, tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan maupun kesehatan manusia.

Proses pembuatan pestisida ini melibatkan ekstraksi daun pepaya dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan masyarakat.

“Penggunaan pestisida kimia sintetik memang efektif, namun memiliki dampak buruk bagi ekosistem dan kesehatan. Dengan inovasi ini, kami berharap dapat memberikan alternatif yang lebih aman bagi para petani untuk mengelola hama tanaman mereka,” ulas Eyricha mahasiswa KKN dari fakultas Pertanian yang terlibat dalam penelitian ini.

BACA JUGA:  Kombel Asse're SMAN 1 Bantaeng, Laksanakan IHT

Lebih lanjut, ia menambahkan, mahasiswa KKN Unhas ini juga telah melakukan sosialisasi kepada petani lokal mengenai cara pembuatan dan pemanfaatan pestisida nabati tersebut. Mereka berharap agar masyarakat dapat mengaplikasikan pengetahuan ini untuk mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak, termasuk dari Dinas Pertanian setempat yang melihat potensi besar dari pengembangan pestisida nabati ini dalam meningkatkan hasil pertanian secara sehat dan berkelanjutan.

“Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat membuka jalan bagi pengembangan produk-produk ramah lingkungan lainnya yang mendukung pertanian berkelanjutan di masa depan,” pungkas Eyricha Kaila Rerung.