NusantaraInsight, Wajo — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin dari kelompok Desa Bulu Siwa, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, menggelar sosialisasi pembuatan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga pada Rabu (30/07) di Kantor Desa Bulu Siwa.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja bertema pelestarian lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat.
Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga secara ramah lingkungan serta pemanfaatannya sebagai sumber daya yang bernilai guna tinggi.
Limbah dapur seperti air cucian beras, kulit buah, dan sisa sayuran diperkenalkan sebagai bahan dasar pupuk organik cair yang mudah dibuat dan bermanfaat bagi tanaman.
Salah satu mahasiswa KKN-T Unhas, Ipa, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa dalam mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus mendorong kemandirian masyarakat dalam bidang pertanian.
“Kami ingin menunjukkan bahwa limbah rumah tangga yang selama ini dianggap sampah sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk yang berguna bagi tanaman pekarangan,” ujarnya.
Melihat hal ini, Kepala Desa Bulu Siwa, Amirullah, S.P., memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.
Ia menyampaikan bahwa program seperti ini sangat relevan dengan kondisi desa.
“Kami sangat mendukung inovasi mahasiswa KKN Unhas. Ini adalah langkah yang sangat positif untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan hasil pertanian,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bulu Siwa, Jusman Tahir, S.E. juga turut hadir dan menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini.
Ia menilai bahwa keterlibatan mahasiswa merupakan bentuk sinergi yang baik antara dunia pendidikan dan masyarakat desa.
“Kegiatan ini membuka wawasan baru bagi warga. Semoga praktik ini bisa terus berlanjut dan menjadi kebiasaan,” ujarnya.
Sosialisasi ini juga disertai dengan praktik langsung pembuatan pupuk organik cair yang melibatkan partisipasi aktif warga. Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan serta kesediaan mereka mencoba membuat pupuk secara mandiri setelah kegiatan berlangsung.
Melalui program ini, mahasiswa KKN-T Unhas berharap terciptanya budaya baru dalam pengelolaan sampah rumah tangga secara lebih bijak dan produktif. Dengan langkah kecil ini,
Desa Bulu Siwa diharapkan dapat menjadi contoh desa yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di masa depan.