Kisah Fadhal Muhammad Eka Putra, Siswa Kelas 3 SMP Asal Enrekang, Hafal Al-Qur’an 30 Juz

Fadhal Muhammad Eka Putra,
Fadhal Muhammad Eka Putra (tengah)

Adapun metode yang digunakan dalam menghafal adalah mengulang hingga berkali-kali ayat dalam satu halaman baru pindah ke ayat berikutnya dengan bantuan audio (speaker),

Tak cuma menghapal, imbuhnya, tapi mesti mampu memahami makna dan arti dari setiap ayat.

“Saya bersyukur dan berterima kasih karena orang tua saya selalu mendukung agar tetap menjaga hafalan. Kemudian yang utama adalah saya senantiasa berdoa meminta pertolongan dari Allah SWT agar dimudahkan,” terang Fadhal.

Fadhal merasakan betul manfaatnya membaca Al-Qur’an, apalagi bisa menghafalnya. Katanya, dia merasa dekat dengan Allah SWT. Dia juga menjadi lebih disiplin dan punya motivasi tinggi untuk belajar.

Itu bagai energi yang membuat kemampuan menghafalnya meningkat. Dia puas karena bisa mencapai tujuan yang sangat mulia ini.

“Saya berharap hal itu akan jadi bekal utama di akhirat untuk saya dan keluarga saya,” kata Fadhal penuh doa.

Menurut ibunya, Fatmawati, anaknya itu juga punya sejumlah prestasi selama di pondok. Fadhal pada Desember 2023i menyabet juara 4 tingkat SMP Festival Syair Pelajar se-ASEAN, yang diadakan di Jakarta.

BACA JUGA:  Dr Arda, Putra Manggarai Dosen Universitas Sawerigading Terbitkan Buku Sosiologi Komunikasi Kontemporer

Fadhal aktif dalam berliterasi. Dia sudah menerbitkan buku antologi bersama teman-temannya. Prestasi lainnya, yaitu Juara I Lomba Pidato Bahasa Arab Tingkat Pondok Pesantren se-Kabupaten Enrekang.

Atas semua pencapaiannya itu, Fadhal mengucapkaan terima kasih kepada ayah dan ibunya. Dia mengaku, kedua orangtuanya telah banyak berkorban demi keberhasilannya.

Mereka juga yang memotivasi dia untuk masuk ke pesantren, mengambil Kelas Tahfidz Khusus. Kedua orangtuanya itu, menurutnya, selalu mendoakan dia hingga bisa selesai 30 juz.

Ucapan terima kasih yang tulus juga dia sampaikan kepada pembina Pondok Pesantren Darul Falah Enrekang, dan terkhusus kepada pembina tahfidz atas segala ilmu dan waktu yang telah diberikan.

“Mereka sangat sabar dalam menghadapi saya. Mereka membimbing saya dengan ikhlas. Semoga semua yang diberikan itu menjadi ladang amal dan berbuah pahala. Aamiin,” kata Fadhal yang tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih. (*)