NusantaraInsight, Maros — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin, Husaifah dari Fakultas Pertanian, melaksanakan program kerja (proker) inovatif di Desa Maccolliloloe, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo.
Dalam proker tersebut, Husaifah memperkenalkan pemanfaatan air cucian beras sebagai pupuk organik cair (POC) yang dinilai ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan yang digelar di Kantor Desa ini diisi dengan sosialisasi dan praktik langsung pembuatan pupuk organik cair dari air cucian beras. Husaifah menjelaskan bahwa air cucian beras yang sering dibuang begitu saja ternyata mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, dan vitamin B yang mampu menyuburkan tanaman.
“Melalui program ini, saya ingin memperkenalkan teknologi sederhana yang murah dan bisa langsung diterapkan masyarakat. POC dari air cucian beras ini bisa menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia,” ujar Husaifah, Kamis (28/8/2025).
Masyarakat Desa Maccolliloloe menyambut baik program tersebut. Sejumlah petani bahkan berencana mencoba pupuk organik cair itu pada tanaman padi dan sayuran mereka. Harapannya, penggunaan pupuk ini tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga memperbaiki kesuburan tanah secara berkelanjutan.
Kepala Desa Maccolliloloe memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin itu. “Program ini sangat bermanfaat. Kami berterima kasih karena mahasiswa telah membawa ide kreatif yang bisa langsung dipraktekkan oleh warga desa,” ujarnya.
Dengan adanya proker KKN ini, pemanfaatan air cucian beras di Desa Maccolliloloe diharapkan dapat menjadi salah satu inovasi lokal menuju pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan efisien.







br






