Ini Upaya Mahasiswa KKNT Unhas di Borong Rappoa Bulukumba Cegah Stunting

NusantaraInsight, Bulukumba — Upaya pencegahan stunting terus digaungkan melalui berbagai inovasi lokal. Salah satunya datang dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin, Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Sastra Daerah, yang melaksanakan program kerja bertema “Demontrasi Pencegahan Stunting Melalui Makanan Tradisional Bergizi” di Kelurahan Borong Rappoa, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.

Kegiatan yang dilaksanakan tersebut berlangsung di rumah Kepala Lingkungan Bontomanai dan dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari Ibu Lurah Borong Rappoa, hingga tenaga ahli gizi dari Puskesmas Borong Rappoa. Kegiatan ini mendapat perhatian masyarakat sekitar, terutama para ibu rumah tangga yang memiliki anak usia balita.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN memperkenalkan bubur kacang ijo sebagai makanan tradisional bergizi yang dapat membantu meningkatkan kualitas gizi anak-anak.

Tidak hanya sekadar memasak, mahasiswa juga mendemonstrasikan cara membuat bubur kacang ijo dengan bahan sederhana namun kaya manfaat. Setelah sesi demo, peserta yang hadir diberikan bubur kacang ijo secara gratis sebagai bagian dari edukasi gizi seimbang.

BACA JUGA:  Supervisi Administrasi Perencanaan Pembelajaran di SMAN 2 Enrekang 

Menurut Riska Aulia, mahasiswa Jurusan Sastra Daerah selaku penanggung jawab program kepada media ini, Minggu (10/8/2025) menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan menyajikan solusi praktis terhadap masalah gizi anak, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa lintas disiplin.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah gizi pada anak. Diharapkan program ini dapat mengurangi angka stunting dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelas Riska di hadapan masyarakat peserta kegiatan.

Apresiasi juga datang dari Muh. Jufri Taming, S.Kep., N.M.Kep., Staff Puskesmas Borong Rappoa yang turut mendampingi acara. Ia menyampaikan dukungannya terhadap inovasi program kerja yang diinisiasi mahasiswa.

“Saya sangat apresiasi dan salut karena ini berani mengambil tema proker yang tidak sesuai dengan jurusan,” ujar Jufri.

Dengan adanya program ini, masyarakat diharapkan dapat menyadari pentingnya asupan gizi sejak dini, terutama melalui makanan tradisional yang mudah diakses dan terjangkau.

Mahasiswa KKN juga berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain dalam memerangi stunting melalui pendekatan lokal yang efektif dan edukatif.