NusantaraInsight, Sinjai — Desa Sukamaju, yang terletak di Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, adalah desa yang kaya akan potensi pertanian dan budayanya. Terletak sekitar 24 kilometer dari pusat Kota Sinjai, desa ini menjadi salah satu akses utama menuju Kecamatan Kajang dan Tanjung Bira di Kabupaten Bulukumba.
Sukamaju tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga hasil perkebunan yang melimpah serta kearifan lokal yang masih lestari.
Sejak dahulu, Desa Sukamaju dikenal dengan hasil perkebunan seperti cengkeh, merica, buah naga, durian, jagung dan rambutan. Kini, hasil perkebunan buah naga menjadi ciri khas baru desa ini.
Dengan keindahan alam berupa hutan, sungai, dan lahan hijau yang luas, Desa Sukamaju menyimpan potensi besar sebagai destinasi ekowisata yang mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Desa Sukamaju juga menjadi rumah bagi tradisi dan kearifan lokal yang kaya. Salah satu tradisi unik adalah Kalomba, yang berasal dari adat Suku Kajang.
Kalomba merupakan ritual khusus untuk anak-anak dengan tujuan melindungi mereka dari penyakit kulit, sial, atau penyakit turunan lainnya. Tradisi ini sering dilakukan bersama-sama oleh beberapa anak dalam satu waktu, sehingga menjadi simbol kebersamaan masyarakat.
“Ini salah satu kebudayaan Suku Kajang, karena rata-rata masyarakat sini itu keturunan kajang. Kita juga masih mempertahankan adat ini (Kalomba) karena ini sebagai bentuk pengharapan kepada Allah SWT. agar anak-anak ini diberikan perlindungan,” ucap salah satu warga Desa Sukamaju (7/1/2025) saat prosesi ritual adat dilaksanakan.
Selain Kalomba, tradisi adat Mappacci juga menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat di wilayah ini. Mappacci merupakan ritual adat Suku Bugis-Makassar yang dilakukan sebelum akad nikah atau ijab kabul. Prosesi ini bertujuan untuk menyucikan calon pengantin dari hal-hal negatif yang dapat menghambat kehidupan pernikahan.
“Program eksplorasi Desa Sukamaju ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan melestarikan kekayaan alam serta budaya lokal agar tetap terjaga bagi generasi mendatang” ucap Sri Wahyuni pada saat pemutaran video pada saat seminar hasil (8/02/2025).
Dengan potensi alam dan budaya yang melimpah, Desa Sukamaju dapat menjadi contoh nyata betapa pentingnya menjaga identitas lokal di tengah arus modernisasi.
Desa Sukamaju tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Sinjai tetapi juga menyimpan pelajaran berharga bagi semua orang tentang pentingnya melestarikan alam dan tradisi sebagai warisan yang tak ternilai harganya.