NusantaraInsight, Makassar — Direktur Sekolah Islam Terpadu (SIT) Ikhtiar Unhas, Masita Dasa, S.Sos.,M.Pdi tampak meneteskan air mata ketika berbicara tentang Palestina.
Suaranya tersekat, matanya seketika sembab ketika menjawab pertanyaan media tentang alasan sekolah yang dipimpinnya mengadakan Buka Puasa Bersama dan Penggalangan Dana untuk Palestina sekaligus merayakan Satu Tahun Genosida di Palestina, Senin (14/10/2024)
“Penggalangan dana yang kami lakukan ini, bukan pertama kalinya, akan tetapi ini kegiatan yang kesekian kalinya. Apalagi kami ini sekolah Islam, ini untuk memberikan pemahaman kepada siswa kita bahwa Islam itu satu, di mana saja berada kita tetap satu termasuk di Palestina. Kedukaan mereka itu juga kedukaan kita,” ungkapnya ketika ditemui usai Buka Puasa Bersama di SIT Ikhtiar Unhas.
“Ini juga merupakan bentuk dukungan kita kepada warga Palestina dalam bentuk penggalangan dana, mengirimkan doa-doa dan sebisa mungkin kita mengajarkan ke siswa untuk tidak menggunakan produk-produk dari Israel,” jelasnya.
“Dan saya selalu terenyuh jika mengingat penderitaan mereka di Palestina…. Anak-anak di sana, sulit untuk kita bayangkan,” kata Direktur SIT Ikhtiar dengan suara tertahan.
“Kita dapat belajar dari mereka (Palestina) tentang ketabahan, kesabaran mereka. Kita Islam ini banyak, akan tetapi banyak juga yang tidak peduli, kita lihat negara-negara Arab banyak yang justru membantu Israel” ucapnya dengan suara yang masih berat, merasakan penderitaan rakyat Palestina.
“Ini juga mengajarkan kepada siswa kita, bagaimana kita terus berjuang walaupun dalam keadaan damai, ini juga mengajarkan kepada siswa kita bagaimana mereka memiliki rasa empati kepada saudara mereka yang ada di Palestina,” urainya.
“Saya juga percaya bahwa mereka di Palestina bisa menang dan kedamaian di Timur Tengah bisa tercapai,” tandasnya.
SIT Ikhtiar Unhas Budayakan Puasa Senin Kamis
SIT Ikhtiar Unhas sejak berdirinya pada tahun 2008 lalu telah membudayakan puasa Sunnah Senin Kamis bagi siswanya.
Bahkan sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Metavisi Akademika Nusantara yang saat ini telah mengasuh 600 siswa mulai jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA ini, telah memprogramkan minimal 3 kali dalam sebulan untuk melakukan hal itu.
“Untuk buka puasa bersama seperti ini, biasa kita lakukan sebulan sekali, biasanya di akhir bulan berjalan,” ungkap Masita.
“Kami berharap, agar puasa sunnah ini dapat menjadi budaya bagi siswa serta kami sebagai tenaga pengajar. Selain itu dengan berpuasa dapat melatih diri kita untuk merasakan lapar. Tentu dengan ini, dapat menjadi edukasi bagi siswa-siswi kami, bagaimana dapat merasakan penderitaan anak-anak Palestina yang saat ini di tengah ancaman kelaparan,” tambahnya.