TRAMBESI DI MAKASSAR ANTARA KEINDAHAN DAN RESIKO

Musim hujan adalah ujian bagi trambesi. Cabangnya yang besar dan melebar membuatnya tampak kokoh, tetapi struktur kayunya relatif rapuh dibandingkan pohon peneduh lain. Ketika angin kencang menerjang, trambesi bisa kehilangan dahan atau bahkan tumbang. Tidak jarang kita mendengar kabar pohon besar patah menimpa kendaraan atau menghalangi jalan.

Akar trambesi pun sering menjadi masalah di lingkungan perkotaan. Sistem akarnya menyebar horizontal dan kuat, menembus apa saja yang tidak dirancang untuk menahannya. Aspal bisa terangkat, trotoar retak, saluran drainase pecah, dan pondasi bangunan terdorong. Pada musim hujan, ketika tanah gembur dan air mengalir deras, akar yang terlalu dekat dengan permukaan menjadi semakin aktif dan agresif.

Dalam konteks perkotaan modern, trambesi adalah pohon yang memberi banyak manfaat, tetapi juga menuntut ruang besar dan perhatian serius.

Trambesi di Singapura: Keteduhan yang Terencana

Singapura adalah salah satu kota yang berhasil menjadikan trambesi sebagai elemen lanskap yang aman dan indah. Deretan trambesi membentuk koridor hijau di banyak boulevard kota ini—seperti di East Coast Parkway atau jalan menuju Changi. Namun keberhasilan itu bukan terjadi secara kebetulan.

BACA JUGA:  “Habis Gelap, Terbelah-Lah Durian”

Di Singapura, trambesi ditanam dengan perencanaan matang. Mereka menggunakan root management system—teknologi penghalang akar di bawah trotoar dan jalan—agar akar tidak merusak infrastruktur. Lubang tanam dibuat sangat besar dan dalam, dengan tanah berpori yang membuat akar tumbuh teratur ke bawah, bukan menyebar ke permukaan.

Selain itu, Singapura memiliki tim arboris bersertifikat yang memeriksa kondisi pohon secara berkala. Mereka melakukan pemangkasan profesional, memastikan cabang tidak terlalu berat, tidak melengkung ke arah jalan, dan tidak mengancam jaringan kabel atau bangunan. Saat musim hujan datang, trambesi di Singapura siap menghadapinya.

Karena perawatan itu, trambesi menjadi lambang keseriusan Singapura dalam menjaga harmoni antara alam dan infrastruktur. Pohon besar ini bukan ancaman, tetapi kebanggaan.

Trambesi di Makassar: Antara Keindahan dan Risiko

Makassar juga memiliki banyak trambesi di jalan-jalan protokol, taman, dan area publik. Pohon ini menambah kesan rindang dan memperindah wajah kota. Di musim kemarau, keberadaannya menjadi penyelamat, memberi keteduhan bagi warga yang melintasi jalan-jalan panas di bawah matahari Sulawesi.

BACA JUGA:  Ketika Wasit Khilaf

Namun berbeda dengan Singapura, tantangan trambesi di Makassar datang dari kurangnya perawatan rutin, terbatasnya ruang tanam, dan struktur jalan yang tidak dirancang untuk menahan akar pohon raksasa. Di banyak titik, trambesi ditanam terlalu dekat dengan saluran air atau bangunan. Akarnya kemudian merusak trotoar, mengangkat beton, atau mengganggu pipa.Bahkan di sebuah perumahan mewah akar trambesi bisa menembus sampai ke lantai ruang tamu warga.

br