Tarif Listrik Naik, Rakyat Semakin Tercekik

Solusi Islam Atas Permasalahan Listrik

Dalam Islam, negara akan mencetak para pemimpin yang berakhlak mulia, cerdas, memiliki syakhsiyah islam (pribadi Islam), adil, amanah, dan takut pada-Nya. Dengan begitu ia mampu menjalankan kepemimpinannya sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan As-sunnah, dan enggan menyusahkan atau menzalimi rakyatnya. Pemimpin dalam sistem Islam juga memiliki empati pada rakyat dan integritas yang tinggi dalam bekerja.

Negara dalam Islam yakni Khilafah, bertanggung jawab sedemikian rupa sehingga setiap individu rakyat terpenuhi kebutuhan listriknya. Baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, dengan harga murah bahkan gratis untuk rakyat. Baik kaya atau miskin, muslim maupun non muslim, yang tinggal di kota atau pedalaman.

Rasulullah ﷺ bersabda “Kaum muslim berserikat dalam 3 hal yaitu air, api dan padang rumput” ( HR. Abu Dawud). Listrik termasuk kategori api yang disebutkan dalam hadis ini. Maka listrik tidak boleh diserahkan kepada pihak individu atau swasta. Islam menetapkan negara menjadi ra’in (pengurus) yang akan senantiasa menjamin kesejahteraan rakyat dengan berbagai mekanismenya sesuai dengan sistem ekonomi Islam.

BACA JUGA:  Insiden Kematian 11 Penambang dan Pembakaran Sekolah di Papua

Rasulullah ﷺ bersabda, diriwayatkan Abyadh bin Hammal al-Mazaniy, “Sesungguhnya ia bermaksud meminta (tambang) garam kepada Rasulullah. Maka, beliau memberikannya. Tatkala beliau memberikannya, berkata salah seorang laki-laki yang ada di dalam majelis, ‘Apakah engkau mengetahui apa yang telah engkau berikan kepadanya? Sesungguhnya apa yang telah engkau berikan itu laksana (memberikan) air yang mengalir.’ Akhirnya beliau bersabda, ‘(Kalau begitu) tarik kembali darinya.” (HR Tirmidzi).

Tindakan Rasulullah ﷺ yang meminta kembali (tambang) garam setelah mengetahui jumlahnya sangat banyak dan tidak terbatas adalah dalil larangan individu memiliki barang tambang. Larangan tersebut tidak terbatas pada (tambang) garam, tetapi meliputi setiap barang tambang apa pun jenisnya dengan syarat jumlahnya banyak laksana air mengalir.

Demikianlah, dengan pengelolaan listrik berdasarkan syariat Islam, rakyat dapat merasakan kekayaan alam yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam kehidupan sehari-hari. Listrik murah bukan sesuatu yang mustahil terwujud. Wallahu a’lam.