SKEMA: Saat Elon Musk & Jeff Bezos Bersemayam di Mahakam

Mahakam

Selain para maestro seni lukis, para tokoh global yang muncul di kanvas adalah Bunda Theresa (“Attention to Loneliness”), Dalai Lama (“Listening to Loneliness”), Mahatma Gandhi (“Listening to Poverty”), Albert Einstein (“Listen to The Laws of Nature”), hingga Elon Musk (“Living In Mars”) dan Jeff Bezos (“Online Shopping”).

Dua tema lainnya dari pameran lukisan ini yaitu “Covid-19” dan “Pilpres 2024” yang memenuhi dinding dan selasar hotel di lantai 2, lebih bercorak _news gallery_ dibandingkan sebuah ikhtiar kontemplatif dalam menyelami makna di balik peristiwa. Elemen inovasi dan kebaruan gagasan pada lukisan-lukisan dengan dua tema ini tak sekuat pada tema-tema lainnya dalam pengindraan saya.

5/
Seperti sudah saya tulis di depan bahwa saya bukan kritikus rupa, maka saya tidak berpretensi menulis kritik komprehensif. Saya hanya seorang tamu hotel dalam 1×24 jam. Entah turis _backpacker_ mancanegara atau pebisnis UMKM dari luar kota yang sedang ada urusan di Blok M.

Tema lukisan yang paling saya nikmati adalah _revisiting/revisited_ karya-karya pelukis dunia. Bagi peminat seni lukis serius, apalagi kritikus, boleh jadi sebaliknya. Lukisan-lukisan tema ini bisa terlihat sebagai _pastiche_ (karya imitasi yang meminjam elemen karya-karya lain yang lebih sohor), bahkan sebagai _kitsch_ yang dalam pandangan Theodor Adorno (1903 – 1969, sosiolog-filsuf Jerman motor Mazhab Frankfurt), adalah “fenomena industri budaya dimana seni diposisikan sebagai karya yang dibuat dan dikendalikan oleh kebutuhan pasar”. Penilaian seperti ini sangat mungkin muncul dari lukisan lainnya seperti “Café Terrace at Night” karya van Gogh namun dengan ‘improvisasi’ penambahan sosok baru, seorang perempuan berwajah Oriental sedang bekerja dengan laptop di seberang para pengunjung café.

BACA JUGA:  Fans Sebagai Indikator Rating Siaran Radio

Tema yang menarik lainnya bagi saya adalah serial meditasi, permenungan, dan cuplikan kata-kata sufistik. Ini sangat dibutuhkan sebagai tamu hotel yang biasanya bergegas dengan riuh kesibukan duniawi. Dengan melihat lukisan-lukisan tema ini yang digarap dengan memadukan kedalaman makna spiritual dan eksperimen visual AI akan cukup mampu memberikan efek keteduhan.

Yang paling kurang saya nikmati—dalam konteks sebagai tamu hotel—adalah tema “Covid-19” dan “Pilpres 2024”. Visualisasi korban Covid-19, bentuk virus, pemakaman, petugas dengan _hazmat_, proses vaksinasi, hemat saya bisa mendatangkan pengalaman kurang menyenangkan, sampai trauma, bagi tamu hotel yang kehilangan anggota keluarga tercinta pada masa pandemi yang belum lama berlalu. Bahkan bagi para penyintas pun, melihat kembali rangkaian lukisan pandemi saat mereka masuk dan keluar kamar, atau sekadar melintasi selasar, akan membuat kurang nyaman.