PUASA DAN MANAJEMEN KEBAHAGIAAN

Puasa dan manejemen
Puasa dan manejemen kebahagiaan

NusantaraInsight, Makassar — Puasa untuk bahagia atau karena bahagia kita berpuasa?.

Dapatkah puasa Ramadhan memberikan kebahagiaan bagi kita?. Dan bagaimanakah caranya?.

Pertanyaan ini seringkali muncul dalam benak kita, dalam proses pencarian kebahagiaan.

Puasa Ramadhan adalah sebuah ritual suci umat muslim sedunia selama 1 bulan penuh dengan begitu banyak manfaat mulai dari sisi spiritual atau jiwa kita, ke sisi hati kita, pikiran kita hingga pada keseluruhan tubuh kita.

Puasa adalah sebuah proses manajemen total Ilahi dalam mengelola makhlukNya yang paling mulia.

Di mana dalam fungsi manajemen dikenal dengan istilah
Planning
Organizing
Actuating dan
Controlling.

Nah, di sini puasa bekerja sebagai fungsi Controlling yang mengontrol seluruh aspek kemanusiaan kita termasuk jiwa, hati, pikiran hingga tubuh kasar kita.

Dalam berpuasa kita sedang mengelola jiwa, hati dan pikiran serta tubuh kita sehingga dapat hidup selaras kembali dengan fitrahNya.

Itulah mengapa seseorang disebut kembali fitrah atau kembali suci setelah sebulan berpuasa.

Dalam manajemen spiritual disebut istilah:

BACA JUGA:  Gula Melejit, Rakyat Menjerit!

Soul Management
Heart Management
Mind Management
Body Management.

Soul Management. Dalam Soul Management, puasa membantu kita dalam mengelola jiwa dengan mensucikan kembali jiwa kita yang penuh noda. Di mana ketika berpuasa kita cenderung banyak mengingat Allah dengan terus berzikir mengucapkan kalimat pujian kepada Allah. Kita pun juga lebih banyak melakukan aktifitas ibadah yang jarang kita lakukan di masa sibuk mencari dunia.

Heart Management. Puasa membantu kita dalam mengobati hati yang penuh luka dan derita akibat dari perbuatan kita atau perbuatan orang lain yang membuat kita kecewa, marah hingga sakit hati. Di sini puasa mengajarkan kita untuk belajar memaafkan segalanya dan mengikhlaskan seluruh masalah yang kita hadapi. Dengan konsep saling memaafkan inilah kita bisa mengobati hati yang penuh luka dan kembali melanjutkan perjalanan kehidupan dengan lebih ringan. Tidak mudah untuk memaafkan, namun salah satu cara adalah dengan terus beristigfar dan terus memaafkan orang lain dengan tulus serta mengikhlaskan perbuatannya pada kita.

BACA JUGA:  Abdillah M.Saleh,S.Pd. Lepas Sertifikasi Demi Hutan Lestari

Mind Management. Puasa membantu kita dalam mengelola pikiran kita yang seringkali terjebak dan terkotori oleh pikiran negatif, kotor dan serakah. Puasa mengontrol pikiran kita agar tetap fokus pada tujuan penciptaan manusia sesuai dengan firmanNya “Tidaklah Ku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku.”

Puasa juga memberikan 2 kebahagiaan yang utama yaitu saat kita berbuka puasa, saat melepas haus dan lapar dan momentum perjumpaan denganNya terutama di saat qiyammul lail, ketika sholat malam sendirian dengan khusuk hanya tentang diri kita dan diriNya bertemu dalam keheningan dan sunyinya malam.