Dua lagu Ebiet G Ade yang dinyanyikan, dan ditingkahi puisi oleh Ram Prapanca, menegaskan dirinya sebagai seniman, dan tentu penyanyi.
Bukti bahwa beliau penyanyi bisa dilihat pada kanal YouTube Karta Jayadi Official yang punya 1,87 ribu subscriber. Di platform konten berbagi video itu, kita bisa menikmati suara merdunya yang diiringi Langgam Samboritta.
Lagu pertama yang dinyanyikan, yakni “Masih Ada Waktu”, dirilis tahun 1988 dalam album ke-11, Sketsa Rembulan Emas (Musica Studio). Begini sebagian petikan liriknya:
Kita mesti bersyukur
bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan
tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasih-Nya
Hanya atas kehendak-Nya
kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun ilalang
kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba meminjam catatan-Nya
Sampai kapankah gerangan Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng, semuanya terdiam
semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik hanyalah segera bersujud
mumpung kita masih diberi waktu
Dilanjutkan dengan lagu kedua, berjudul “Aku Ingin Pulang”, dirilis tahun 1996, dari album “Aku Ingin Pulang” (Musica Studio). Begini sebagian liriknya:
Masih mungkinkah pintumu kubuka
Dengan kunci yang pernah kupatahkan
Lihatlah aku terkapar dan luka
Dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa
Aku ingin pulang
Aku harus pulang
Aku ingin pulang
Aku harus pulang
Aku harus pulang
Lagu “Aku Ingin Pulang” dari Ebit G Ade itu mengingatkan saya pada buku karya Prof Komaruddin Hidayat, berjudul “Jalan Pulang: Seni Mengelola Takdir” (2024).
Buku autobiografi dari cendekiawan muslim ini mengajak pembacanya memaknai hidup dan takdir dengan cara bijaksana. Selain itu, juga mengingatkan akan pentingnya amal jariyah sebagai bekal di akhirat, dan menyikapi kematian dengan tenang melalui amal saleh.
“Hidup adalah perjalanan panjang dari perut Bunda menuju perut bumi,” tulis Komaruddin Hidayat. (*)