Mendengar apa kata ajudannya itu saya merasa sangat bersyukur dan menunggu dengan penuh harap sambil menunggu panggilan dari ajudannya saya memilih duduk di kursi yang tidak jauh dari kursi dalam sebuah kafe terbuka depan get 5 yang di duduki presiden PKS tersebut dan mata saya pun tidak kemana-mana terus tertuju pada sang ajudan untuk memastikan siapa tau ada kode panggilan untuk saya.
Tak lama kemudian, ajudannya itu menghampiri saya menyampaikan pesan dari presiden PKS itu bahwa ia bersedia menerima buku dari saya, dan saya pun langsung bergegas melangkahkan kaki menghampiri presiden PKS itu dan menyerahkan langsung buku saya “Maharku Pedang dan Kain Kafan” Jilid 2 saya terkesan dengan kesederhanaan dan keramahannya. Ia mengenakan pakaian sederhana dan tersenyum hangat saat berbicara dengan saya dalam waktu yang singkat, saya memberikan buku tersebut dan ia langsung melepas kertas pembungkus yang menempel pada buku tersebut dan yang membuat saya terkejut, diselimuti persaan haru adalah ia meminta saya tanda tangan di buku itu masya Allah barusan bertemu dengan seorang pejabat, tokoh nasional yang ramah, berbaur tanpa alasan, dekat tanpa jarak, komunikasi tanpa jenjang, bertemu tanpa tirai, menyatu tanpa perbedaan.
Ia menerima buku tersebut dengan penuh kasih sayang dan mengucapkan terima kasih kemudian, sambil tanda tangan dengan tangan tak normal seperti biasanya bukan karena gerogi tapi rasa bangga barsarung bahagia menggocang dada sampai meramba keseluruh tubuh termasuk kelima ibujari, saya sedikit memberikan informasi singkat mengenai judul buku yang saya pilih sebagai judul dan topik terkait saya merasa terharu melihat betapa rendah hatinya ia (presiden PKS) dalam menyampaikan pandangannya yang bijaksana dan pengertian tentang tulisan saya.
Saat itulah saya menyadari bahwa ia (presiden PKS) tersebut merupakan seorang pejabat, tokoh nasional yang dekat dengan siapapun ia tidak terjebak dalam kesan formalitas atau kepentingan politik semata sifatnya yang sederhana dan kepedulian terhadap aspirasi rakyat sungguh menginspirasi saya.
Setelah beberapa menit berbicara, waktu pun berlalu dengan cepat namun, kesan yang ditinggalkan oleh presiden PKS tersebut sangatlah kuat saya merasa terhormat dan beruntung bisa bertemu dengan seorang pemimpin yang begitu sederhana dan menginspirasi.
Maka untuk memastikan informasi singkat yang saya dapat dari ajudannya tentang presiden PKS itu bahwa ia itu gemar membaca di sekalipun ditengah kesibukannya yang begitu padat ia selalu mekanfaatkan waktu-waktu selanya tilawah qur’an dan membaca buku ia lebih memilih tilawah qur’an atau baca buku ketimbang memegang HP, saya memilih duduk di kursi yang dapat terjangkau oleh pandangan mata saya pada presiden PKS itu, ternyata benar apa kata ajudannya tadi pada saya ia (presiden PKS) itu asyik membaca buku yang saya berikan tadi sementara anggota dewan dan rombangan lain yang duduk 1 meja dengannya asyik bermain HP, karena pesawat yang akan ditumpangi presiden PKS itu delay sehingga harus menunggu 2 jam kedepan menurut informasi dari ajudannya, mata saya tetap tertuju padanya, ia tetap asyik membaca, tidak lama kemudian lewat ajudannya saya dipanggil lagi oleh presiden PKS itu, apa kira-kira mau disampaikan ini tanya saya dalam hati pas saya ada didekatnya ia bertanya pada saya “Masih ada buku ini dibawa”?? Saya butuh satu lagi untuk hadiahkan pada teman saya. Isi buku ini luar biasa sebuah autobiografi yang menarik dan menginspirasi ujarnya pada saya.
Iya pak presiden masih ada satu di tas, tidak berpanjang lebar saya langsung membuka resleting tas lalu mengambil buku yang dimaksud untuk memberikan pada presiden PKS tersebut.
Sungguh bahagianya perasaan ini ditanggal 13 Juli 2023 di bandara internasional sultan Hasanuddin Makassar dalam perjalanan pulang, saya merenung tentang momen berharga ini momen yang tak ternilai harganya melalui pengalaman tersebut, saya menyaksikan sendiri betapa pentingnya memiliki pemimpin gemar membaca buku, gemar tilawah qur’an, hafidz qur’an yang peduli dan dekat dengan rakyat ia pejabat negara, presiden PKS adalah contoh nyata bagaimana seorang tokoh nasional pejabat negara dapat menunjukkan kepedulian, kesederhanaan, dan pengabdian yang luar biasa terhadap masyarakatnya.