Kenapa Orang Mulai Lelah Peduli Gaza?

Ingatlah, perjuangan Palestina bukan hanya soal tanah dan bom. Ia adalah simbol dari perlawanan terhadap ketidakadilan global. Dan siapa pun yang masih menyimpan nurani, tak bisa menutup mata terlalu lama.

Agar Kita Tak Lelah Sepenuhnya

Agar kelelahan empati tidak menjadi kematian nurani, kita perlu merawat empati itu. Caranya:
• Konsumsi narasi yang humanis, bukan hanya angka.
• Saring dan kurasi berita, agar tidak tenggelam dalam overload informasi.
• Berjejaring dengan komunitas yang terus bergerak, agar semangat kita tak padam sendiri.
• Kuatkan kesadaran spiritual, bahwa membantu sesama adalah bagian dari ibadah.
• Ingatkan diri: Gaza adalah cermin dunia, dan diam kita bisa berarti menyetujui kejahatan.

Gaza Belum Merdeka, Maka Kita Belum Selesai

Empati kita memang bisa lelah. Tapi selama ada satu anak yang mati karena penjajahan, satu ibu yang kehilangan keluarganya karena bom, dan satu rakyat yang masih terkurung di reruntuhan blokade—maka kepedulian tak boleh padam.

Kita mungkin tak punya kekuatan politik, tapi kita punya suara, pena, dan doa. Dan selama dunia masih butuh keberpihakan, maka membela Gaza bukan pilihan emosional, melainkan panggilan moral bahkan panggilan iman.

BACA JUGA:  Survey Perbankan Triwulan I/2025

“Jika kamu tak bisa menjadi pejuang di medan tempur, jadilah suara yang menjaga agar luka mereka tetap terdengar.”

(Refleksi untuk kita semua.)

24 Juni 2025