Epilog: Tumbangnya Dua Pendekar
Kita menunggu episode ini, dengan penuh harapan tidak akan terjadi perang dunia ketiga. Karena ketika perang usai, yang tertinggal hanya reruntuhan. Kota-kota mati. Generasi trauma. Tanah penuh ranjau. Tapi kita menanti episode ini dimana dari ruang pengadilan internasional, nama mereka disebut: Donald Bebek dan Setannyaho, terdakwa utama kejahatan terhadap perdamaian umat manusia.
Kita berharap , mereka akhirnya ditinggalkan. Bebek dicemooh bangsanya. Setannyaho dikucilkan oleh sejarah negerinya sendiri. Dunia tak butuh pendekar mabuk. Dunia butuh pemimpin sadar. Sadar akan pentingnya perdamaian, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Harapan terakhir kita bersama ; dari puing-puing perang itu, lahirlah generasi baru. Mereka menolak dendam. Mereka membangun dari reruntuhan. Mereka mengutuk dua pendekar mabuk yang hampir mengakhiri dunia.
Begitulah kisah dua pendekar mabuk: satu menggenggam nuklir, yang lain menggenggam tanah yang bukan miliknya. Mereka menari di atas bara, dan membakar seluruh dunia hanya untuk menjaga ego dan kekuasaan. Tapi sejarah tak pernah lupa, dan dunia akhirnya sadar: perdamaian tak lahir dari mabuk kekuasaan, melainkan dari kejernihan hati nurani.
23Juni2025