•Perhatikan kemungkinan revisi data BPS; pantau rilis revisi dan komponen bulanan.
•Analisis sumber pertumbuhan: apakah didorong permanen (investasi produktif) atau temporer (liburan, _frontloading_ ekspor)?
•Waspadai implikasi impor tinggi terhadap produksi dalam negeri dan neraca eksternal.
•Tingkatkan transparansi metodologis BPS dan akses data granular bagi akademisi dan analis.
•Koordinasikan kebijakan moneter–fiskal untuk mengelola risiko inflasi, nilai tukar, dan stabilitas
fiskal.
Pernyataan Menkeu Purbaya yang menolak tudingan manipulasi menempatkan fokus publik pada legitimasi angka resmi. Ke depan, bukti akan berbicara: jika investasi produktif dan penyerapan tenaga kerja meningkat, klaim bahwa Q2-2025 adalah fase pemulihan yang nyata akan diperkuat.
Jika sebaliknya, angka tinggi tersebut bisa jadi bersifat sementara. Oleh karena itu, pengawasan teknis, keterbukaan data, dan komunikasi yang jelas dari institusi terkait menjadi kunci agar publik dan pasar dapat menilai kondisi ekonomi dengan akurat.
#Akuair-Ampenan, 24-05-2025