PERLUNYA MENATA KEMBALI LORONG WISATA

Oleh: Rusdin Tompo (Koordinator SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan)

NusantaraInsight, Makassar — Lorong Wisata (Longwis) merupakan salah satu inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, yang mendapat apresiasi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian. Mendagri menyebut program ini patut menjadi contoh Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memicu kreativitas kepala daerah secara nasional. Apresiasi diberikan Tito saat berkunjung ke Makassar, dalam rangka peringatan Hari Otonomi Daerah XXVII, tahun 2024 (https://www.humasindonesia.id).

Pengakuan terhadap Longwis bisa dilihat pada penghargaan Indonesia Awards 2023 kategori Outstanding Award For Integrated Initiative untuk Program Lorong Wisata yang diterima Pemkot Makassar. Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menerima penghargaan itu langsung dalam gelaran acara Indonesia Awards 2023, yang diadakan INews Media Grup di Jakarta Concert Hall INews Tower, Kamis, 31 Agustus 2023 (https://makassarkota.go.id).

Program Inovasi Daerah

Lorong Wisata merupakan salah satu program unggulan Walikota Makassar, Danny Pomanto, yang mengidentikkan dirinya sebagai anak lorong na Makassar. Program Lorong Wisata bertujuan memberdayakan masyarakat dan mewujudkan ketahanan pangan. Longwis bisa mengubah citra lorong yang terkesan kumuh, kotor, dan menyeramkan jadi sesuatu yang berbeda. Mereka yang tinggal di lorong juga bisa menjadi masyarakat yang mandiri dan produktif. Warga di lorong-lorong bisa mengembangkan budidaya sayuran cabai, ikan nila, hingga lobster. Jajanan tradisional bisa pula jadi salah satu yang dikembangkan, sehingga mendatangkan manfaat ekonomi.

BACA JUGA:  Seandainya Lakkang Jadi Laboratorium Wisata Berkelanjutan (2)

Walikota Makassar menyebut Longwis merupakan program multi inovasi yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan. Dalam Longwis ini tersedia 21 konten, di antaranya food security, inflation control, circular economy, 20 UMKM digital per lorong, startup lorong, destinasi wisata makan enak, serta destinasi wisata sejarah dan seni. Selain itu, ada digital waste bank, community empowerment, public engagement, social cohesion, social mitigation, social share & care, dan 20 new jobs & new business opportunity. Ada pula city farming, city garden, net zero carbon city, healthy alleys, sombere and smart city, public safety, dan resilient city.

Tercatat jumlah Longwis sudah mencapai 1.700an lorong, meningkat dari sebelumnya 1.096 lorong. Longwis ini tersebar di 15 kecamatan dalam Kota Makassar. Pada tahun 2022, ada total 8000 lorong di Kota Anging Mammiri ini (https://diskominfo.makassarkota.go.id). Data Dinas Tata Ruang menyebut Kecamatan Tallo sebagai pemegang rekor terbanyak, dengan 105 Lorong Wisata. Di Tallo, ada Lorong Wisata Cheongju, meminjam nama salah satu kota di Korea Selatan. Juga ada Lorong Wisata Hutan Bambu, Lorong Wisata Sejarah, dan Lorong Wisata Warna (https://blog.pigijo.com).