Mutiara Anak

Setelah aktif bekerja pada isu anak dan fokus menulis isu-isu media dan anak, saya kemudian berburu kata-kata bijak itu pada buku-buku yang saya beli, saya temui. Sengaja saya menelisik kata-kata atau kalimat dengan pesan kuat terkait anak. Saya ingin tahu, apa pandangan dan ungkapan tokoh-tokoh besar tentang anak. Para tokoh itu bisa seorang penulis, filsuf, sastrawan, ilmuwan, negarawan, politisi, budayawan, psikolog, dan sebagainya.

Ada beberapa kutipan yang terbilang ikonik saking seringnya orang menggunakan kutipan itu. Di antaranya puisi “Anakmu” karya sastrawan Lebanon, Kahlil Gibran dan puisi Dorothy Low Nolte berjudul “Dari Lingkungan Hidupnya Anak-Anak Belajar”. Di luar itu, saya mencatat ada banyak tokoh dengan kata-kata yang menggetarkan tentang anak Javier Peres de Cuelar (Sekjen PBB), Mikhael Gorbachev (Presiden Uni Soviet), Gabriela Mistral (Pemenang Nobel Sastra 1945), Jenderal Douglas MacArthur), Herman Hesse (Pemenang Nobel Sastra 1946), Nelson Mandela (Presiden Afrika Selatan), Bung Karno dan masih banyak lagi

Kata-kata bijak koleksi saya itu, kian lama kian banyak. Itu karena beberapa media juga kerap menampilkannya, untuk mengisi kolom majalah atau surat kabarnya. Karena jumlahnya yang banyak, saya lalu membundelnya dan memberi judul “Mutiara Anak”. Inilah yang jadi bahan baku saya membuat program di Radio Simfoni FM tersebut.

BACA JUGA:  Helm, Solidaritas Sosial, dan Demonstrasi

Namun sebelum itu, beberapa kata bijak saya gunakan sebagai materi kampanye saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN), 23 Juli 2000. Kata-kata bijak bertema anak itu saya desain sederhana, lalu digandakan dengan cara difotokopi pada kertas concorde dan diberi pita. Jadi mirip selebaran, yang dibagikan kepada pengendara saat aksi damai di dekat Monumen Mandala, Jalan Jenderal Soedirman, Makassar.

Pada tahun 2001, kata-kata bijak tema anak itu kami padukan dengan gambar-gambar karya anak-anak dampingan sejumlah LSM anak di Makassar. Perpaduan kata-kata bijak tema anak dan gambar-gambar karya anak-anak itu lantas dibukukan dengan judul “Anak”. Penyusun buku ini, saya dan Fadiah Machmud, kala itu Office Manager Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulawesi Selatan.

Dalam buku itu, Prof Dr Mansyur Ramly, selaku Ketua LPA Sulawesi Selatan memberikan kata sambutan, juga Purwanta Iskandar, sebagai Kepala Perwakilan Unicef Makassar. Buku ini pernah dititip di Gramedia Mal Ratu Indah untuk dijual dengan sistem konsinyasi. Meski tujuannya sesungguhnya, bukan untuk komersial, tapi lebih sebagai strategi mempromosikan hak-hak dan perlindungan anak.