Bayangkan novel dari India berdialog dengan puisi dari Cina, pantun dari Indonesia, dan dongeng dari Afrika Selatan. Ini karya yang dari rahim penderitan kolonial dan revolusi. BRICS.
Dengan dana terjemahan lintas-bahasa dan residensi penulis, ia dapat mengubah sastra yang selama ini menjadi “monolog” dan dominasi Barat menjadi simfoni global.
Atau dengan menggandeng Al, BRICS+ dapat mentransformasi batas bahasa: karya sastra dari Rio hingga Jakarta diterjemahkan serentak ke 50+ bahasa.
Karya terjemahan ini dapat disebarkan via platform digital. Teknologi ini tak hanya demokratisasi akses, tetapi juga menjadikan metafora lokal sebagai milik global.
Ini sebuah revolusi literasi yang mengubah “pinggiran” menjadi pusat
imajinasi dunia.
Hasilnya, karya sastra ikut menjadi jembatan peradaban dunia secara lebih setara.
Jika Nobel mengajarkan dunia untuk berpikir,
maka BRICS akan mengajarkan dunia untuk merasakan.
Dan melalui rasa itulah, yang mendalam, inklusif, dan manusiawi,
pusat kesadaran global baru sedang tumbuh.
-000-
Saya datang dari Indonesia,
tanah di mana gunung berapi dan doa berbagi napas yang sama.
Ini tempat di mana rakyatnya masih percaya
bahwa satu kata, bila diucapkan dengan kejujuran,
dapat mengubah takdir.
Bagi saya, BRICS bukan sekadar aliansi ekonomi;
ia adalah jembatan antarjiwa.
Sebuah pertemuan peradaban
yang tidak bersaing untuk dominasi,
tetapi untuk saling memahami.
Melalui BRICS, mari kita tunjukkan
bahwa sastra bukanlah kemewahan bagi waktu damai,
melainkan benih bagi kedamaian itu sendiri.
Mari kita menulis dalam bahasa kasih,
menerjemahkan bukan hanya kata-kata, tetapi dunia.
Sebab imajinasi juga adalah bentuk keadilan.
Dan setelah kerajaan-kerajaan runtuh,
setelah pasar-pasar berubah debu,
yang tersisa adalah kisah.
Melalui kisah itulah,
kita akan mengingat siapa kita dulu, siapa kita sekarang. Dan siapa kita di masa datang. ***
Jakarta, 26 Oktober 2025
REFERENSI
1. West-Pavlov, R. (2018). The Global South and Literature. Cambridge University Press.
2. Tenngart, P. (2023). The Nobel Prize and the Formation of Contemporary World Literature. Bloomsbury Academic.
-000-
Ratusan esai Denny JA soal filsafat hidup, political economy, sastra, agama dan spiritualitas, politik demokrasi, sejarah, positive psychology, catatan perjalanan, review buku, film dan lagu, bisa dilihat di FaceBook Denny JA’s World
https://www.facebook.com/share/p/1FvxbYF1CT/?mibextid=wwXIfr


br






br






