Kalau belum ketemu nama yang dimaksud, saya akan telepon ulang, dengan diselingi jeda beberapa menit. Harapannya, saat telepon ulang, operator lain yang mengangkat dan saya bisa minta nomor yang berbeda.
Ribet? Ya seperti itulah kerja saya. Belum lagi saya mesti menyediakan uang koin terlebih dahulu, yang saya tukar di ga’de-ga’de (kios). Pecahan koin yang berlaku saat itu adalah koin 100, 500, dan 1.000.
Lama pembicaraan tergantung nominal koin yang dimasukkan. Selama percakapan atau menelepon, layar telepon umum akan memperlihatkan durasi pembicaraan.
Bila layar berkedip-kedip menunjukkan angka 0000, artinya koin sudah harus dimasukkan lagi. Kalau tidak, pembicaraan otomatis berhenti.
Keberadaan telepon umum ini tidak berada di semua sudut kota. Hanya di tempat-tempat tertentu saja, seperti pasar, terminal, depan pertokoan, dekat halte, sekitar area sekolah dan kampus, atau di kompleks perumahan.
Sayangnya, tidak semua telepon umum ini terawat baik. Kadang tidak bisa dipakai karena rusak atau gagangnya copot oleh ulah vandalisme. Nah, di situlah repotnya.
Jadi, sejak awal saya musti punya gambaran titik-titik keberadaan telepon umum dan yang mana masih bagus digunakan. Ini penting agar saya juga bisa berhitung naik turun angkotnya di mana. Biar tidak kesulitan mencari pete-pete.
Pada saat melakukan reportase, saya akan mencari posisi dengan pandangan yang luas ke jalan, untuk memberi gambaran situasi. Pilihan ini juga membantu saya agar bisa melihat ke arah kerumunan, bila yang mau saya laporkan secara live itu berupa aksi masa atau demonstrasi.
Selain menyebut nama jalan, tempat saya berada, saat menelepon ke studio, saya juga akan menandai posisi saya dengan nama gedung atau apa saja yang ada di situ, agar memudahkan pendengar radio membayangkan situasinya.
“Selamat pagi Sahabat Bharata FM, saat ini, saya Rusdin Tompo, berada di pertigaan Jalan Sultan Alauddin dan Jalan Andi Pangerang Pettarani, tak jauh dari pos polisi. Saya melihat ada massa mahasiswa yang melakukan aksi sejak pukul 09.00. Aksi ini terjadi di dua lokasi kampus berbeda tapi dengan tuntutan yang sama.”
Misalnya seperti itu reportase saya. Itu pun tidak lama, nanti di-update lagi, sesuai perkembangan situasi. Dan itu artinya stok koin saya harus cukup tersedia. Kalau pun situasi yang saya laporkan agak reda dan membaik maka tetap harus disampaikan sesuai fakta lapangan. Intinya, informasi harus jelas dan tuntas. (*)







br






