Kemandirian Pola Pikir dan Kepedulian Sosial

“Kemandirian Pola dan Kepedulian Sosial”

Bahwa kemandirian pola pikir dan kepedulian sosial merupakan dua hal penting dalam pengembangan pribadi dan interaksi dengan sesama dalam kehidupan sebagai manusia sebab kalau tidak bukan manusia namanya atau sebaik memindahkan KTP dan KK-nya ke hutan biar jauh dari kehidupan sosial oleh karena yang namanya manusia yang lahir sebagai makhluk sosial maka saling membutuhkan satu dengan yang lain, saling berinteraksi, saling menjaga, saling menguatkan, salin bermanfaat “Khairunnas Anfahum linnas” sebaik-baik manusia adalah yang paling paling bermanfaat untuk manusia lain tanpa ada perbedaan didalamnya. Agama, suku, latar belakang dan sejenisnya bukan lagi soal yang ada adalah semua sama namun yang terpenting adalah siapa yang paling bermanfaat diantara perberdaan tersebut, “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” ~ Al Hujurat :13

BACA JUGA:  Catatan Jelang Peringatan HPN dan HUT PWI

Maka pemberdayaan kemandirian pola pikir dan kepedulian sosial keduanya solusi dalam membentengi anak kita, dan masyarakat dari arus informasi dan perilaku menyimpan yang hampir setiap saat hadir ditengah-tengah kita semua maka keduanya harus sejalan dalam membangun benteng kemandirian cara perpikir dan pesaraan sosial dalam kehidupan sosial :

“Kemandirian Pola Pikir”

Kemandirian pola pikir berfokus pada kemampuan seseorang untuk memiliki pandangan, pemikiran, dan penilaian yang mandiri dalam membedakan mana yang baik dan mana yang buruk tanpa dipengaruhi oleh tekanan dari luar atau tekanan dari orang lain, maka dari itu kemandirian pola pikir ini akan membentuk seseorang yang memiliki cara pikir sehingga mampu membuat keputusan dengan bijaksana berdasarkan pemikiran dan pertimbangan pribadi, bukan karena tekanan atau pendapat orang lain.

kemudian kemandirian pola pikir ini juga membawa kreativitas pada seseorang sebab kemampuan untuk berpikir mandiri membuka lebar pintu kreativitas dan inovasi, karena individu lebih cenderung berpikir “diluar kotak”.

Juga menjadikan seseorang mampu bertanggung jawab sebab seorang individu yang mandiri dalam pola pikirnya cenderung lebih bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang dibuat. Demikian pula kemandirian pola pikir ini melahirkan seorang individu yang menghargai perbedaan pendapat dan pandangan orang lain, karena seorang individu lebih mampu melihat hal dari berbagai sudut pandang bukan pada pendapat pribadi atau kepentingan pribadi.