Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Ibu Andi Ernawati mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan hati dan pikiran. “Seharusnya hari ini saya pergi kontrol kesehatan, tetapi saya memilih datang ke acara diskusi ini,” tulisnya. Pilihan itu mencerminkan bagaimana ilmu dan inspirasi baginya lebih dari sekadar kebutuhan intelektual ia adalah napas kehidupan, semangat dan dedikasi semacam ini yang seharusnya menjadi teladan bagi generasi muda.
Kepala Sekolah SMA Negeri 21 Makassar itu juga menyampaikan apresiasinya lewat WhatsApp kepada Komunitas Anak Pelangi, terutama kepada Foundernya, yang dianggapnya sebagai penggerak perubahan. “Saya sangat senang bisa hadir. Tema diskusi yang diangkat sangat luar biasa,” ujarnya. Sebuah pengakuan yang bermakna, mengingat ia telah mengabdikan diri dalam dunia pendidikan selama bertahun-tahun.
Namun, seperti seorang pendidik sejati, Andi Erna juga memberikan masukan konstruktif. Menurutnya, diskusi semacam ini sebaiknya lebih ditata agar tidak terasa seperti seminar, melainkan menjadi ruang dialog yang lebih cair dan interaktif. Masukan yang berharga ini tentu menjadi catatan penting bagi Komunitas Anak Pelangi dalam merancang kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Parang Tambung, 2 Februari 2025
Rahman Rumaday
(Founder K-Apel dan Kampus Lorong)