Bahkan dalam kesempatan tertentu, Appi kerap mewakilkan kepada Wina untuk membawa tim PSM melawat ke luar negeri, mengikuti laga regional kesebelasan “Juku Eja” tersebut.
Tidak heran saat ujian promosi doktor Andi Widya Warsa Syadzwina, Appi bertahan mengikuti acara penting ini hingga tuntas. Sehubungan dengan keberhasilan yang direnggut Wina ini, Appi mengatakan, akan memberi kesempatan kepadanya untuk membuktikan apa yang sudah ditulisnya dengan apa yang bisa dikerjakan kemudian.
“Kalau kita bicara sepak bola, tidak akan ada habis-habisnya. Sepak bola bisa dibahas dari berbagai segi,” ujar Appi.
Dunia sepak bola banyak sekali memberikan harapan. Sepak bola kini sudah masuk dalam “sport science” yang menjadi kewajiban kita semua untuk bisa mengkajinya demi perkembangan olahraga, khususnya sepak bola. Oleh sebab itu, sudah saatnya “sport science” diaplikasikan di Universitas Hasanuddin ini.
Appi mengakui, selama bekerja sama dengan Wina, selalu memberikan beban-beban yang bertingkat. Dan, dia akhirnya menjadi perempuan pertama di Indonesia yang menjadi manajer tim tingkat Asia.
“Ini tidak mungkin kita lakukan jika tidak melihat potensi yang dimiliki oleh seseorang. Kami melihat suatu potensi yang sangat luar biasa dan penuh tanggung jawab. Dan, alhamdulillah hari ini dia berhasil menuntaskan tanggung jawab akademiknya,” ujar Appi, disambut tepuk tangan meriah yang hadir.
Appi juga mengatakan, akan memberi kesempatan kepada Wina untuk menjadi CEO klub yang dimilikinya. Saat ini Appi memiliki satu klub yang berlaga di liga 4. Mudah-mudahan klub ini bisa meningkat dan menjadi laboratorium bagi Wina untuk menggali apa yang dapat dikembangkan dari klub ini dalam upaya memajukan sepak bola Indonesia.
Mengenai lika-liku pendidikan doktornya di Unhas, Wina ketika menyampaikan kesannya mengungkapkan, Promotornya begitu sabar memberikan ilmu kepadanya. Sebab, awalnya penelitiannya bukan yang dipertahankan saat promosi, melainkan tentang masalah suporter yang sudah dipilih dan ditulisnya saat mengikuti program magister ilmu komunikasi.
“Bagaimana kalau dibahas saja yang lain,” kata Prof. Hafied Cangara. Wina kemudian sepakat karena belum ada yang membahas terkait dengan masalah komunikasi dengan olahraga.
Atau yang terkait masalah internal sepak bola di Indonesia. Selama ini kebanyakan orang meneliti tentang suporter. Dan Wina menjadi orang pertama di Unhas yang meneliti tentang perilaku suporter sepak bola. Bahkan mungkin di Indonesia.
Dr. Andi Widya Warsa Syadzwina, M.Ikom, begitu menerima ijazah dari Ketua Sidang Promosi Doktor Prof.Dr.Suparman, M.Si, langsung menyerahkan kepada Ibunda Andi Batari Toja duduk di baris depan bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Bupati Maros Muetazim Mansyur. Dia memeluk Ibunya. Lama. Seperti ingin menyampaikan terima kasih secara nonverbal atas kesabaran menunggu putri tercinta menuntaskan pendidikan doktornya di kampus merah.

br






br






