Catatan Kecil Alumni UNHAS: Berlangganan Pete-Pete Kampus

Rusdin Tompo
Rusdin Tompo

Apalagi ada jaminan dari Pak Haji bahwa beliau akan mengantar dan menjemput sampai ke depan rumah, sepanjang ada jalan yang bisa dilewati.

“Iya Pak Haji, bagus itu. Jadi saya tidak harus menunggu di depan jalan lagi berlama-lama. Luntur cantik ta menunggu pete-pete,” kata seorang teman perempuan dengan gaya bercanda.

“Bedak ta berganti mi debu saking lamanya menunggu,” teman perempuan lain menimpali.

“Saya bahkan pernah pulang kembali ke rumah karena tidak dapat pete-pete, sementara saya perkirakan kuliahku habis begitu tiba di kampus,” cerita teman yang lain.

Belum lagi, kalau musim hujan, tidak ada tempat berteduh karena tidak adanya halte. Masih ada lagi, keluhan teman-teman sebagai penumpang pete-pete terhadap perilaku sopir yang lamban.

Bagaimana tidak? Sopir pete-pete kadang menunggu calon penumpang di ujung lorong, gang atau setapak. Dia akan menunggu sampai calon penumpang mendekat. Padahal, belum tentu kalau si orang yang keluar dari lorong, gang atau setapak itu akan naik mobilnya.

Berlangganan pete-pete ini sangat dimungkinkan karena sebagai mahasiswa Fakultas Hukum semester-semester awal, jadwal kuliah kami praktis sama. Kami, sebelum itu, sudah punya teman yang biasa naik angkot bareng. Walau ini jalur Perumnas-Kampus UNHAS, bukan hanya yang tinggal di kawasan Toddopuli, Tamalate, Tidung, yang jadi pelanggan pete-pete Pak Haji. Ada juga teman yang tinggal di Kompleks Pemda Jl Letjend Hertasning, di Jl Rappocini, di Kompleks Perumahan Rumah RSI Faisal, di Jl Bonto Langkasa, bahkan di Jl Mannuruki.

BACA JUGA:  Imajinasi Anak-Anak Tentang Kota Inklusi dan Berkelanjutan

Dari Perumnas, kami biasa potong kompas biar lebih dekat, dengan melewati jalan yang sekarang diberi nama Jl Toddopuli Raya Timur. Parahnya, kalau habis hujan, jalan ini becek dan bergelombang. Maklum, di masa itu belum diaspal dan masih berupa pengerasan. Dari jalan yang masih berupa tanah liat ini, kami akan berbelok ke Jl Batua Raya, lalu ke Jl Abdullah Dg Sirua, terus ke lampu merah PLTD Tello, kemudian belok ke arah Jembatan Tello. Kalau dari sini, pete-pete akan menyusuri Jl Perintis Kemerdekaan, masuk ke kampus UNHAS lewat pintu 1. Nanti, kalau keluar dari kampus, rutenya akan melewati pintu 2, yang sekarang terdapat RSUP dr Wahidin Sudirohusodo.

Rute dan waktu penjemputan kemudian dibuat dan disepakati. Bila kuliah pagi, siapa yang pertama dijemput, yang kedua, dan selanjutnya, berdasarkan kemudahan dan kedekatan akses.

Walau sudah diatur sedemikian rupa, tetap saja keterlambatan terjadi. Bisa karena ngaret, telat bangun, belum mandi, atau kelamaan berdandan hehehe.