Oleh : Andi Pasamangi Wawo
(Ketua DP- PWI Sulsel)
NusantaraInsight, Makassar — Hari ini saya kedatangan tamu istimewa. Teman lama yang saya kenal sebagai anak mantan Ketua DPRD Makassar, alm. Drs. HI.Adnan Machmud, di jaman alm. Dr. Drs H.B Amiruddin Maula, SH, M.Si.MH sebagai Walikota.
Kedatangan Ir.H.Irwan Adnan, memang ‘Pakintaki’ atau buat kejutan, seperti Taglinenya. Dia masuk bursa ‘balon’ Walikota Makassar karena prestasi yang ditoreh dan tak asing lagi bagi warga kota. Selain sebagai mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar, juga karena memulai karir di Kantor Dinas Tata Ruang yang banyak dikunjungi masyarakat, sampai menggapai puncak karir sebagai Kadisnya, menggantikan seniornya, Ir.H.Andi Oddang Wawo.
Alhamdulillah, tanpa ‘ ‘persiapan’ khusus saya menerima sepenuh hati bersama Tim ‘Pakinta’nya. Untung ada tamu akhir pekan, mengunjungi ‘Sanggar Seni Pendopo Aspirasi’ saya’ yang lagi berdendang ria lagu ‘jadul’ berirama slowbeet, pop melayu dan langgam daerah.
Mereka seniman tua yang 20 tahun lampau masih aktif di dunia musik. Para sahabat saya, H.Paris Achmad Parisana, mantan Protokol Gubernur Sulsel alm.Mayjen HZB Palaguna), Nasir Roseta dan adik penyanyi daerah legendaris alm Anci Laricci. Namanya, Ancu Laricci seorang Purnabakti ASN yang kini aktif sebagai Penyanyi, Pencipta lagu dan Penyiar di Radio ‘legend’ Gamasi.
Usai shalat Magrib bersama di Mesjid Al Amaan Polsek Manggala, kami menikmati Songkolo Hitam yang dipadupadankan dengan ikan kering tumbuk rica, Dan, kamipun bernostalgia.
Sabtu sore, merupakan momentum bagi Ketua Mada LMP Sulsel ini, ‘sowan’ ke Pendopo saya sebagai tokoh masyarakat setempat.
“Tabe, saya ijin masuk kampung ta, berniat untuk Makassar lebih baik, Puang Wawo”, tuturnya merendah sambil mengenang awal penugasannya dulu di Kecamatan Manggala Makassar sebagai Pengawas Bangunan dari Dinas Tata Ruang.
Awal perkenalan yang kebetulan. Karena, ada warga yang beri info ke saya, ada petugas ‘sempadan’ periksa IMB rumahnya yang sementara dibangun pekerja.
Ternyata, Sang Pengawas adalah pak Irwan, anak kakanda saya, Pak Adnan, seorang seniman yang sering nongkrong di Dewan Kesenian Makassar (DKM). Juga, ‘nyaru’ jadi Reporternya Alm pak Andi Moein MG, di Surat kabar ‘Makassar Press’, yang jadi ASN dengan melakoni karir yang cukup pesat dari Kasi Retribusi Dispenda, terorbit jadi Kabag Pemerintahan. Ketika pensiun, berhasil sebagai ‘nakhoda’nya Legislatif dari Fraksi Karya Pembangunan.
Pertemuan sekira dua jam dengan Sang ‘Peraih’ Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota ‘dunia’ Makassar yang dari awal menjabat orang nomor satu di Bapenda, hanya sekitar Rp.200 Milyar melonjak spektakuler capai lebih Rp 1,2 Triliun ini, cukup mengagumkan saya dengan penampilannya yang low profile dan sepertinya tetap melihara adabnya yang tak berubah dari dulu, santun dan bersahaja.