Pemuda dan pemerintah harus mampu berperan sebagai influencer pembangunan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, mulai dari pendidikan, kesehatan, kemampuan komunikasi, dan pengelolaan teknologi. Solusi lainnya adalah dengan memberikan keterampilan kepada pekerja produktif, sehingga pekerja tidak hanya bergantung pada ketersediaan lapangan kerja, namun dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
Selain itu, pemerintah harus mampu menjaga ketersediaan lapangan kerja, mengamankan barang milik negara agar tidak dikuasai pihak asing, yang tentunya merugikan dari segi lapangan kerja. Selain pemerintah, pendukung utama pengembangan kualitas manusia seharusnya adalah Masyarakat dan pemuda yang memahami pentingnya pendidikan, kesehatan dan aspek-aspek yang mengembangkan kualitas manusia. Di sinilah peran pemuda Indonesia dalam mengawal bonus demografi yang akan datang.
Kesimpulannya, pertumbuhan demografi masyarakat Indonesia mempunyai dua sisi, yaitu potensi dan ancaman. Potensi tersebut terlihat pada pembukaan pendidikan dasar bagi masyarakat kurang mampu, pendidikan kependudukan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan dasar, pendidikan yang berpusat pada kependudukan dan perilaku hidup yang bertujuan untuk menyadarkan dan menyadarkan generasi muda terhadap berbagai isu atau topik. Penduduk sebagai basis negara menurut pertumbuhan demografinya.
Selain itu, perkembangan teknologi yang semakin memudahkan juga dapat menghadapi pertumbuhan demografi suatu negara. Banyaknya wirausaha yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi penduduk Indonesia juga menjadi tambahan poin bahwa negara Indonesia mampu mengubah bencana demografi menjadi bonus demografi. Di sisi lain, kualitas penduduk yang terlihat pada indeks pembangunan manusia kelas menengah ke bawah menjadi pendorong untuk selalu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, dengan pertumbuhan demografis ini, partisipasi angkatan kerja di Indonesia juga merupakan sebuah tantangan.
Di sisi lain bahwa bonus demografi menjadi sebuah kebermanfaatan bila anak-anak muda mampu menyikapi setiap tantangan zaman ke depan dan itu menjadi sebuah keberhasilan bonus demografi.
Tentang Penulis:
Almuhaimin lahir di Kondo Tohaja, 1 Juli 2000. Penulis merupakan lulusan dari STIE Tri Dharma Nusantara, Strata 1 pada program Studi Manajemen Keuangan dan Perbankan.
Di masa kuliah penulis pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Latihan dan Pengembangan pada Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen juga sebagai Departemen PTKP Himpunan Mahasiswa Islam Kordinator Komisariat Tamalate serta pernah mendapat beasiswa di kampus. Tidak hanya itu, penulis juga kerap aktif dalam berbagai macam organisasi internal kampus dan eksternal kampus maupun organisasi kemasyarakatan lainnya. Dan saat ini penulis aktif di masyarakat sebagai pemuda yang selalu memberi kontribusi dan dorongan kepada teman-teman Muda dengan berbagai persoalan di daerah.