Selain itu, edukasi masyarakat yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan upaya untuk menghadirkan informasi, kesadaran, dan perilaku tentang struktur demografi dan komponen kependudukan.
Mengetahui setidaknya jumlah penduduk usia tidak produktif (usia sekolah sampai dengan 15 tahun) akan memberikan informasi dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku mereka yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan penduduk Indonesia.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pendidikan kependudukan adalah program pendidikan yang mengembangkan pada anak atau peserta didik pemahaman, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional dan bertanggung jawab tentang dampak pertumbuhan penduduk terhadap kehidupan individu, keluarga, masyarakat, dan bangsa dan kemanusiaan.
Pendidikan kependudukan di sekolah membentuk atau secara tidak langsung mengembangkan sikap dan perilaku yang tanggap terhadap penyelesaian masalah kependudukan sejak usia dini hingga lanjut usia. Dengan membentuk perilaku kependudukan melalui proses pendidikan formal, kursus dan pelatihan, atau melalui informasi melalui lembaga keluarga atau media sosial, diharapkan generasi muda mampu merasakan, sadar dan bertindak dalam menyikapi berbagai populasi. masalah Di Indonesia, terutama disebabkan oleh peningkatan struktur penduduk.
Selain pendidikan kependudukan dan perilaku hidup berbasis kependudukan, bonus demografi merupakan potensi atau peluang ketika pemerintah menyiapkan lapangan kerja. Menurut Sugiarto, bonus demografi hanya bisa dinikmati. Namun jika tidak berhasil, bonus demografi tidak ada gunanya bahkan bisa berbahaya. Oleh karena itu, menurut Sugiarto, setidaknya harus diciptakan empat wilayah kerja agar kerja bisa optimal.
Bidang kerja pertama adalah melindungi warga yang sudah bekerja agar bisa terus bekerja. Kedua, bagaimana membuka lapangan kerja agar angkatan kerja baru bisa mendapatkan pekerjaan. Ketiga, penduduk yang bekerja lebih mudah untuk terus bekerja dan memiliki produktivitas yang tinggi. Keempat, mempersiapkan tenaga kerja baru agar memiliki keterampilan yang tinggi sesuai permintaan pasar kerja.
Kebijakan yang dapat mendorong terciptanya lapangan kerja (misalnya melalui investasi) dan kemudahan dalam memulai usaha merupakan pekerjaan rumah pemerintah. Ketika sejumlah besar penduduk usia kerja produktif dipekerjakan dan dunia usaha dibuka, perekonomian akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan. Di sinilah pertumbuhan ekonomi dimulai dan juga peran pemuda dalam mengawal transisi bonus demografi harus mencapai target.