Boikot Produk, Boikot Ideologi Zionis

Ika Rini Puspita                                  (IRT & Koord Kaderisasi FLP Sulsel) menulis boikot produk zionis
Ika Rini Puspita                                  (IRT & Koord Kaderisasi FLP Sulsel)

Banyak umat Islam yang menyambut seruan boikot ini. Masyarakat saling berbagi daftar produk yang diboikot, juga menginformasikan produk ke berbagai sosmed miliknya. Ini menunjukkan antusiasme umat Islam untuk mendukung pembebasan Palestina sangat luarbiasa positif. Gerakan boikot produk pro Yahudi menunjukkan adanya girah perjuangan pada diri umat Islam. Meski jauh di mata, namun sejatinya Palestina dekat di hati umat. Sebagaimana perintah Allah dalam QS Al-Hujurat: 10, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.”.

Sebenarnya, gerakan boikot akan efektif jika dilakukan secara total oleh negara. Pemerintah Indonesia bisa melarang produk-produk pro Yahudi untuk beredar di Indonesia, juga memutus hubungan dagang dengan entitas Yahudi tersebut dan negara-negara pendukungnya, seperti Amerika Serika dan sejenisnya. Tidak hanya itu, Indonesia bisa memutus hubungan diplomatik dengan semua negara yang mendukung Yahudi. Inilah bentuk boikot yang sejati.

Namun, realitasnya negara tidak melakukan boikot tersebut, meski sebenarnya bisa. Keengganan pemerintah memboikot produk pro Yahudi dikarenakan negara terjajah secara ekonomi. Negara tergantung pada para kapitalis untuk menjaga investasi agar tidak lari ke luar negeri. Ironis, pada saat umat Islam di Palestina meregang nyawa, penguasa negeri ini justru bermesraan dengan kapitalis oligarki yang mendanai Yahudi untuk membombardir Palestina. Innalillahi. Disisi lain, katanya kita mendukung kemerdekaan Palestina, tapi di sisi lain tindakan tidak sejalan dengan ucapan.

BACA JUGA:  MENANTI TAJI PEMERINTAH BASMI PORNOGRAFI

Selain itu, yang lebih penting adalah seperti judul tulisan ini. Boikot produk mestinya boikot ideologi juga! Sistem yang melanggengkan kesewenang-wenangan penulis rasa sistem tersebut dzolim dan tidak pantas dipertahankan. Merampas hidup banyak orang, apakah sifat dari ideologi itu?

Kita akan menormalkan itu terus, apakah menunggu sampai penduduk Palestina musnah? Umat harus menyuarakan ideologi yang lebih layak untuk diterapkan, yaitu ideologi Islam. Agar negara dapat mengemban ideologi Islam, maka harus menggencarkan dakwah. Dakwah yang dilakukan adalah dakwah pemikiran yang menjadikan rakyat berpegang kuat pada akidah Islam sekaligus menjadikannya sebagai Qaidah dan Qiyadah fikriyah. Dakwah inilah yang dicontohkan Nabi Saw. kepada umatnya . Islam menjadikan negara berdaulat dan bersikap tegas demi keselamatan rakyatnya. Bukan justru bermesraan dengan negara pendukung.

Ketika menerapkan ideologi Islam, tidak hanya bisa memboikot produk pro Yahudi secara total. Lebih dari itu, Indonesia atau Negara Muslim yang menginginkan kemerdekaan Palestina bisa mengirimkan tentara. Bukan sekadar untuk menjadi penjaga perdamaian, tetapi untuk melakukan jihad fi sabilillah menumpas penjajah Zionis Yahudi dan membebaskan Palestina. InsyaAllah, dengan komando satu pemimpin sangat bisa melakukannya karena memiliki kekuatan militer yang cukup untuk mengalahkan entitas Yahudi. Allahu Akbar! Wallahu a’lam.