Pada tahap terakhir proses mendaftar sebagai penyiar Radio Venus, para pelamar diwawancarai oleh Pak Eric Djajakusli, selaku pemilik. Saya ditanya Pak Eric, potensi apa yang saya miliki. Saya sampaikan bahwa saya bisa menulis. Meski, saat itu, yang saya maksud adalah menulis puisi.
Pak Eric sampaikan kepada saya, bahwa bekerja di radio itu bukan cuma jadi penyiar. Ada banyak pekerjaan lain yang bisa dikembangkan di radio. Radio juga butuh penulis naskah (script writer). Setelah bertemu Pak Eric, kepada Basman, saya sampaikan bahwa saya menawarkan beberapa ide, tanpa merinci idenya seperti apa.
Sebagai penyiar yang masih kategori uji coba, kami belum bersiaran rutin. Hanya sesekali teman seangkatan, yang masuk bilik siar. Saya kadang hanya membantu membuatkan naskah siaran, terutama bila ada lagu atau penyanyi baru. Pertengahan 90an itu, penyanyi dan grup musik menggunakan strategi promo lagu dengan mengirim kaset yang berisi satu lagu unggulannya ke stasiun-stasiun radio. Semacam single, sebelum albumnya keluar.
Setelah Emmy Nurmi ditempatkan sebagai Kepala Studio Radio Venus, kami kemudian mengembangkan acara “Lintasan Berita”. Kemasan acara informasi yang dikutip dari surat kabar ini, belakangan mendapat sponsor. Kami, lewat mba Emmy, mampu mengemas informasi jadi produk yang bisa dijual. Terbukti, acara informasi bisa mendapat iklan. (*)
Gowa, 19 Februari 2024