Akan Kubawa ke Mana Cinta Ini?

Ibu anak satu itu menambahkan, zaman fitnah adalah zaman di mana perbuatan maksiat tampak begitu indah, bahkan dikampanyekan (disuarakan), diberikan dukungan oleh sebagian orang yang memiliki kepentingan. Zaman yang setiap maksiat dikemas rapi, hingga menarik dipandang.

Olehnya, kita harus pandai memahami, mana yang boleh diikuti dan mana yang tidak boleh (menurut pandangan syariat Islam). Maka sangat penting kita para pemuda, untuk senantiasa belajar syariat Islam agar tidak melabrak hukum-hukum syariat yang akan mendatangkan azab Allah, sebagaimana kisah kaumnya Nabi Luth yang ditenggelamkan oleh Allah dengan azab yang amat sangat mengerikan.

“Karena para pemuda adalah pelanjut estafet perjuangan di masa yang akan datang. Tentunya peran kita akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, demi terjaganya negeri ini dari hantaman pemikiran yang semakin melanggar norma agama, dengan sampul-sampul keindahan yang terus menerus ditawarkan di hadapan kita!” tegas ustazah Arni.

Akhirnya melalui BUM ini, terjawab sudah pertanyaan “Bolehkah aku jatuh cinta?” Jawabannya, tentu boleh. “Akan kubawa ke mana cinta ini?” Bawalah cintamu kepada apa yang diridai Allah, dan tinggalkanlah cinta yang akan membawamu kepada kebinasaan. Cinta terlarang itu hanyalah sesaat, adapun cinta yang diridai Allah akan abadi hingga ke surga-Nya. Olehnya itu, jaga cintamu atas ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.

BACA JUGA:  SEPUTAR BERTANYA DAN PERTANYAAN

Seperti kegiatan pada umumnya, setelah pemaparan materi, terbitlah pertanyaan-pertanyaan menarik dari para hadirin. Salah satu pertanyaan menarik datang dari Astrid, tentang bagaimana menyikapi seseorang yang sikapnya aneh (layaknya memiliki rasa) padahal sesama jenis. Juga, bagaimana menyikapi sikap lawan jenis yang memiliki rasa kepada kita?

Ustazah Arni menanggapi, jika seorang itu telah terdeteksi bahwa dia (penyuka sesama jenis) maka sebaiknya dihindari, jangan diberi peluang untuk semakin mendekat dan masuk ke dalam kehidupan seseorang. Jangan percaya dengan ucapan bahwa ia ingin berubah ketika berteman baik, karena boleh jadi itu hanya bentuk pendekatan untuk masuk ke dalam kehidupan seseorang. Sebab, jika terlanjur dekat (sangat akrab) maka akan sulit melepaskan. Sebisa mungkin untuk menghindari pertemanan yang demikian. Ingat, tipu daya dan jebakan setan itu sangat halus, maka berhati-hatilah.

“Adapun untuk lawan jenis, jangan pernah memberikan jalan komunikasi apa pun kecuali untuk hal yang urgent. Jika lawan jenis tersebut telah menampakkan rasa sukanya, maka jangan pernah memberi ruang untuknya. Tutup rapat-rapat celah untuk menuju ke sana. Apa pun alasannya, entah ngajak ta’aruf dengan model langsung tanpa perantara, atau ngajak pacaran untuk serius, atau ngajak berteman untuk lebih dekat. Tutup rapat semua pintu-pintu itu. Komunikasi hanya sebatas yang penting saja, misal tugas sekolah dan sejenisnya,” terangnya penuh penekanan.