AB Iwan Azis, Kine Klub, dan Arqam Azikin

Oleh: Rusdin Tompo (Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan)

NusantaraInsight, Makassar — Nama Arqam Azikin dan Kine Klub jadi topik begitu saya bertemu AB Iwan Azis, di Warkop Azzahrah, sore, saat Makassar diguyur hujan. Ngopi sambil ngobrol, ibarat sendok bertemu gelas. Teraduk segala cerita, larut dalam kenangan.

Pertemuan di Jalan Abdullah Daeng Sirua, Kamis, 5 Desember 2024 itu merupakan bagian dari agenda saya mengulik kisah-kisah Iwan Azis yang bertalian dengan perfilman di Makassar.

Lelaki kelahiran Wajo, 78 tahun lalu itu, merupakan saksi dan pelaku sejarah sekaligus. Dia pernah jadi pengurus Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI). Bahkan pernah bermain di beberapa film, meski bukan sebagai pemeran utama.

“Entah kenapa, saya selalu terhubung dengan film, orang-orang film, dan mereka yang menaruh perhatian pada perfilman,” tutur pengusaha reklame, yang masih punya kartu anggota salah satu organisasi wartawan itu.

Sebelum membuka percakapan, Iwan Azis memperlihatkan isi WhatsApp yang dia kirim ke WAG Projo, bunyinya:

BACA JUGA:  RABITHAH CINTA DALAM UKHUWAH

‘Innalilahi wa Inna ilaihi Raji’un Turut Berdukacita Semoga Almarhum husnul hotimah Aamiin, Bliau adalah sahabat sy dari dulu bersama mengelola organisasi Film Kine Club bersama Ketua Projo Sulsel & sy tau dia orang baik, semoga Almarhum diterima disisinya Aaminn yra”

Iwan Azis mengenal Dr Arqam Azikin, sudah lama. Seingat dia, lelaki dengan perawakan tubuh sedang itu aktif di Liga Film Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas). Saat itu, Arqam Azikin masih merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Politik).

Menurut cerita teman-temannya semasa mahasiswa di kampus merah, Arqam Azikin, dikenal sebagai aktivis kampus. Dia antara lain bergiat di pers mahasiswa dan Liga Film Mahasiswa. Nah, di Liga Mahasiswa itulah dia mulai mengenal Arqam Azikin dan Herwin Nini Ala.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Liga Film Mahasiswa Unhas merupakan wadah bagi sineas-sineas muda untuk mengembangkan bakat dan minatnya di bidang perfilman. Mereka mengadakan workshop dan juga memproduksi film.

Tahun 2013, misalnya, film karya anggota Liga Film Mahasiswa Unhas berjudul ‘A Not a Love” meraih juara di Jakarta. Program mereka yang lain, yakni Bioskop Kampus, yang tahun ini bertema “Layar Bicara: Refleksi dan Fiksi”.

BACA JUGA:  Saya Menyematkan Sikap Kritis dan Kepedulian pada Nama Anak-Anak

Iwan Azis mengaku, dia selalu terkesan dengan pandangan-pandangan Arqam Azikin kalau berdiskusi. Argumentasinya bagus, terlihat kalau dia cerdas dan kritis. Arqam dinilai saklek, tapi di situlah visi dan integritasnya.