AB Iwan Azis dan Semangat Bela Negara

FKPM ini punya posko sendiri. Semula berada di Racing Center, sekarang pindah di dekat Recover di Jalan Saripa Raya, tepatnya di Perumahan Mutiara Indah.

Kegiatan di Posko FKPM itu ada jadwal untuk secara bergantian menjaga dan mengawasi lingkungan sekitar. Namun, aktivitas ini bukan ronda. Kadang di Posko ini datang Binmas Polri melakukan pembinaam kepada FKPM.

Anggota FKPM berjumlah kurang lebih 20 orang. Hampir semua RT/RW terlibat. Bahkan mereka menjadi bagian dari FKPM. Mereka sering diundang dalam kegiatan Polri terkait dengan pencegahan keamanan. Sekarang Iwan Azis hanya menjadi pembina FKPM. Ketua yang sekarang adalah H Nasir Sapile.

“Saya sudah tua tidak mungkin memegang banyak jabatan. Kalau ada pertemuan, selalu diundang, dan duduk di depan dekat Lurah karena penghormatan sebagai tokoh masyarakat,” terang Iwan Azis.

Walau posisi FKPM dinilai penting dan bagus dalam mem-backup tugas-tugas Polri terkait tindakan preventif, tapi diakui ada sedikit kendalanya. Organisasi ini dinilai tidak punya seragam khusus yang bisa jadi pembeda dan identitasnya. Pergantian pimpinan Polri di suatu wilayah dinilai juga menjadi salah satu sebab, FKPM tidak pernah tuntas menemukan format organisasi.

BACA JUGA:  Menulis Itu Butuh Imajinasi dan Daya Kreasi

“Kalau ketemu Kapolsek, kami sering tanyakan, seperti apa ini baiknya FKPM supaya selaras dengan program-program kepolisian,” bebernya.

Sumbangsihnya sebagai warga negara dia tunjukkan pula dengan ikut dalam organisasi Banteng Komando sebagai mitra Kodim 1408/Makassar. Banteng Komando ini bersinergi dengan aparat kewilayahan untuk ikut menjaga stabilitas keamanan. Banteng Komando ini merupakan wujud kemanunggalan TNI dan rakyat.

“Saya pernah pula bergabung dengan Banteng Komando bentukan Kodim 1408/Makassar,” kisahnya, sambil matanya menerawang ke beberapa tahun silam.

Sebagai garda terdepan Kodim, anggota Banteng Komando ini mendapatkan pembekalan berbagai materi seputar Komunikasi Sosial (Komsos). Di antaranya wawasan kebangsaan yang membahas tentang 4 Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Pengayaan materi terkait deteksi dan pencegahan dini radikalisme juga diberikan.

Komsos ini bertujuan agar hubungan kemitraan terjalin harmonis sehingga pembinaan wilayah menjadi efektif. Komsos diberikan kepada semua anggota Banteng Komando yang tersebar di semua Koramil.

Dia ingat, selama bergabung di Banteng Komando, dia disematkan nama sandi terkait posisinya. Nama sandinya adalah Anua 3. Anua 1 adalah Ramis Parenrengi, yang saat itu merupakan anggota DPRD Kota Makassar. Artinya, di jajaran struktur organisasi Banteng Komando, dia merupakan orang ketiga.

br
br