Sedang nama Andi Iwan Darmawan Aras berada di posisi keempat dengan 60,1 persen dan Annar Salahuddin Sampetoding meraup 53,2 persen. Sebaran popularitas dan elektabilitas di tiap kabupaten/kota, khusus di Toraja Raya, Andi Sudirman dibayang-bayangi Annar Sampetoding.
Di Tana Toraja, elektabilitas Andi Sudirman Sulaiman 18,6 persen sedangkan Annar 16,9 persen. Di Toraja Utara Andi Sudirman 19,6 persen sedangkan Annar meraih 13,8 persen.
Sedangkan popularitas keduanya juga sangat mepet. Di Tana Toraja Andi Sudirman meraih 77,8 persen sedangkan Annar 75,9 persen.
Sedangkan di Toraja Utara, popularitas Andi Sudirman mencapai 72,1 persen dan Annar mendapatkan 71,8 persen.
Berdasarkan simulasi, pasangan Andi Sudirman-Fatmawati berada di peringkat pertama dengan 7,9 persen. Di posisi kedua pasangan Andi Ilham Sirajuddin-Adnan Purichta Ichsan dengan 7,4 persen.
Kemudian Danny Pomanto-Adnan dengan 7,3 persen lalu pasangan Danny Pomanto-Indah Putri Indriani (6,9 persen).
Ada juga pasangan Annar Sampetoding-Ilham Arief Sirajuddin dengan 6,8 persen.
Disebutkan bahwa tingkat elektabilitas belum ada yang menyentuh angka 50 persen. Karena itu, 5 calon yang disurvei masih memiliki peluang yang sama untuk memenangkan kontestasi Pilgub Sulawesi Selatan.
Untuk pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur dibutuhkan popularitas di atas 50 persen sebelum pendaftaran di KPU dan Popularitas di atas 70 persen sebelum H-30, sehingga 5 opsi calon yang tersedia dan menguat dalam simulasi, secara teori masih berpeluang untuk berpasangan dan melaju hingga hari pemenangan.
Bagi pasangan calon (dalam simulasi) yang mampu menyentuh angka elektabilitas di atas 50 persen sebelum H-30, secara peluang merekalah yang akan memenangkan Pilkada Gubernur Sulawesi Selatan.
“Khusus untuk bakal calon Gubernur dengan elektabilitas paling rendah, dalam hal ini Annar Salahuddin Sampetoding (6,7 persen), peluangnya masih terbuka sepanjang mampu memaksimalkan dukungan dari unsur kekerabatan 4 etnis, terutama kekerabatan suku Toraja,” ucap Saparuddin.
Menurutnya, fakta obyektif hasil survei yang mereka lakukan menunjukkan bahwa meskipun Annar Salahuddin Sampetoding belum melakukan pergerakan kinerja elektoral di lapangan, namanya tetap menjadi salah satu yang banyak disebut oleh pemilih ketika pertanyaan survei dilakukan secara semi terbuka dan menawarkan nama calon.
“Isu budaya dan ekonomi menjadi faktor pembeda antara Annar Salahuddin Sampetoding dengan calon lainnya,” ucap Saparuddin.
“Annar Salahuddin Sampetoding mendapat sentimen positif dari sisi isu ini, sebab faktor budaya 4 etnis utama di Sulsel tidak mendapat perhatian yang serius dalam pembangunan selama beberapa tahun terakhir,” tutupnya.