NusantaraInsight, Barru — Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh,M.Si melepas secara resmi peserta ‘Telusur Jelajah Sejarah’ Napak Tilas Garongkong – Paccekke, di monumen Garongkong, Kelurahan Mangempang, Kecamatan Barru pada Sabtu pagi (02/03/2024).
Kegiatan Napak Tilas yang berlangsung selama dua hari mulai 2-3 Maret ini menyusuri rute perjuangan Andi Mattalatta, jarak rute ini sekitar 30 km, melewati persawahan, gunung, hutan dan pemukiman.
Sebagai pemegang mandat dari Jenderal Besar Soedirman untuk membentuk Tentara Republik Indonesia (TRI)) Divisi Hasanuddin.
Peserta dari Napak Tilas ini diikuti ratusan orang terdiri dari unsur TNI-Polri dari Kodim 1405/Parepare dan Polres Barru, OPD se-Kabupaten Barru, OPD Kecamatan se-Kabupaten Barru, Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Barru, OKP, Ormas, Komunitas dan siswa SMA, SMK, MA se Kabupaten Barru.
“Napak Tilas Garongkong – Paccekke merujuk pada rute perjalanan pejuang yang dipimpin Mayor Andi Mattalatta sebagai salah satu pemegang mandat dari Panglima Besar Jenderal Soedirman untuk melakukan persiapan pembentukan tentara republik Indonesia (TRI) di Sulawesi yang dinamakan resimen Hasanuddin”, kata Suardi Saleh dihadapan para peserta Napak Tilas.
Bupati Suardi Saleh menjelaskan, nilai sejarah Paccekke menjadi tempat konsolidasi cikal bakal terbentuknya tentara nasional Indonesia (TNI) regional Sulawesi tentu menjadi suatu kebanggaan. Untuk itu diharapkan kebanggaan ini bisa dijaga dan dilestarikan.
Menurut Bupati dua periode ini, pelaksanaan Napak Tilas adalah salah satu upaya merawat gelora semangat perjuangan para pejuang yang tidak kenal menyerah, mereka telah mengorbankan segalanya, bahkan dalam perjalanannya hanya naik perahu dari pantai Panurukan Jawa Timur hingga sampai ke Garongkong.
“Kita harapkan melalui kegiatan Napak Tilas ini, kita semakin hormat dan bangga atas jasa-jasa para pahlawan kita. Kita harus dapat mewarisi semangat juang, patriotik dan nasionalisme diera sekarang ini untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan-tantangan yang dihadapi daerah dan bangsa kita”, ungkap Suardi Saleh.
Lanjut Suardi Saleh mengurai sejarah peristiwa pendaratan Andi Mattalatta dari Jawa ke Sulawesi, dimana untuk mengenang sejarah tersebut dibangun sebuah monumen di Garongkong Barru, Monumen itu dikenal dengan nama Monumen Garongkong.
“Pasukan ekspedisi kelompok komando di bawah pimpinan Mayor Andi Mattalatta mendarat di pulau Panikiang pada tanggal 26 Desember 1946 dan pada keesokan harinya rombongan Andi Mattalatta baru menyeberang ke Garongkong Barru”, ujarnya.