News  

Prof. Imran, Pikiran Harus Terus Berjalan

Prof. Imran juga memberikan contoh menarik dari Jepang, sebuah negara yang sangat memperhatikan perencanaan ruang terbuka. “Di Jepang, ada taman yang dibuat dengan tulisan ‘dilarang menginjak rumput’. Namun, ketika ditemukan bekas jejak kaki yang menginjak rumput, mereka langsung membuat jalan mengikuti jejak kaki tersebut. Ini adalah contoh perencanaan dan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya. Menurutnya, berbeda dengan Indonesia, yang seringkali lebih cenderung untuk memagari dan membatasi, Jepang justru menyesuaikan fasilitas dengan kebiasaan atau kebutuhan nyata masyarakat.

“Dalam pembangunan, kita harus berpikir jauh ke depan. Jangan hanya membangun sesuatu yang berdiri begitu saja tanpa mempertimbangkan pemeliharaan dan keberlanjutannya,” lanjut Prof. Imran. Pesannya sangat jelas yaitu pembangunan yang berkelanjutan bukan hanya tentang fisik, tetapi juga mencakup aspek psikologis dan sosial yang mendukung karakter manusia. Hal ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga berkarakter dan sejahtera.

Dari perbincangan kami pada hari Selasa, 13 Mei 2025 di Kafe Baca Jl. Adhyaksa No. 2 Makassar, saya mendapatkan pelajaran berharga bahwa pembangunan SDM yang berkarakter tidak bisa dipisahkan dari perhatian terhadap keseimbangan fisik, mental, dan sosial. Jika pemerintah dapat menyediakan ruang yang tepat untuk generasi muda dalam menyalurkan kreativitas, serta memperhatikan perencanaan yang berkelanjutan, maka kita akan memiliki masyarakat yang sehat, kreatif, dan tentunya berkarakter kuat.

BACA JUGA:  Bupati Toraja Utara Gelar Coffee Morning Bersama Jurnalis 

Makassar, 14 Mei 2025