NusantaraInsight, Makassar — Di tengah suasana santai di Kafe Baca, saya berkesempatan untuk berbincang dengan Prof. Dr. Rer. Nat. Ir. A. M. Imran (Guru besar fakultas Teknik Unhas) ditemani M. Rusdy Embas. (Pimred MakassarChannel.com).
Sebelum perbincangan dimulai, Prof. Imran mengajak kami makan siang di sebuah rumah makan di daerah Pengayoman. Momen makan siang itu tidak hanya menjadi ajang pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga menjadi titik awal dari perbincangan yang mengarah pada sebuah pemikiran mendalam tentang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter.
Setelah makan siang, kami kembali ke kafe baca sambil menikmati secangkir kopi gula aren dan teh maman yang menemani percakapan kami. Prof. Imran memulai dengan sebuah topik yang sangat dengan mengamati usia yang semakin bertambah yakni penyakit dan stroke yang semakin rentan dialami oleh banyak orang seiring bertambahnya usia. Namun, Prof. Imran tidak hanya melihat masalah kesehatan ini dari sudut pandang fisik atau pola makan. Menurutnya, faktor utama yang berperan dalam kesehatan tubuh adalah pikiran.
“Pikiran harus terus berjalan,” ujar Prof. Imran dengan penuh keyakinan. “Karena, jika pikiran berhenti, mudah sekali bagi seseorang untuk stres. Akibatnya, sirkulasi darah tidak berjalan dengan baik, dan dari situlah muncul berbagai penyakit,” tambahnya. Kata-kata Prof. Imran menggugah saya untuk lebih memahami pentingnya keseimbangan antara pikiran, tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan.
Namun, yang membuat perbincangan kami semakin menarik adalah saat Prof. Imran membahas masalah besar yang sedang dihadapi oleh generasi muda, khususnya anak-anak usia SMA dan mahasiswa. Ia menyoroti bahwa banyak dari mereka yang tidak memiliki ruang yang cukup untuk menyalurkan kreativitas. Ketika kreativitas terhambat, seringkali mereka mencari pelarian melalui gadget atau media sosial yang, pada akhirnya, membawa dampak negatif, baik itu terhadap kesehatan mental maupun perkembangan karakter mereka.
“Pemerintah seharusnya menyediakan ruang terbuka yang memungkinkan anak-anak dan remaja untuk berekspresi dan berkreasi. Jangan biarkan mereka hanya terfokus pada gadget. Dengan menyediakan fasilitas yang mendukung kreativitas, kita memberi kesempatan bagi generasi muda untuk menyalurkan ide-ide mereka dengan cara yang positif,” jelas Prof. Imran. Dari sini, Prof. Imran menyimpulkan bahwa pembangunan karakter pada generasi muda juga sangat tergantung pada seberapa baik kita menyediakan ruang untuk kreativitas dan aktivitas positif.