News  

Pegiat Lingkungan Minta Produsen dan Pemerintah Bulukumba Hentikan Polusi Plastik di Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

“Hasil brand audit ini adalah bukti konkret bahwa produsen harus lebih serius dalam mengelola limbah kemasan mereka. Ini adalah langkah awal kami untuk menuntut solusi jangka panjang demi keberlanjutan lingkungan Bulukumba.

Menyikapi hasil audit ini, “Data dari brand audit ini sangat berharga. Hal Ini menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak dalam mengatasi persoalan sampah. Pemerintah daerah harus berkomitmen untuk memperketat pengawasan dan mendorong implementasi regulasi Extended Producer Responsibility (EPR) agar produsen turut serta aktif dalam siklus pengelolaan sampah dari produk mereka.

Arwan Sarkasih (26 tahun) pegiat Lingkungan Bialo mengatakan jika Data hasil brand audit yang di lakukan akan diserahkan ke Pemerintah Daerah Bulukumba untuk segera menindak lanjuti dengan mengirim surat ke 5 produsen terbanyak yang kami temukan.

Kami berharap pemerintah daerah Bulukumba juga ikut mendorong produsen untuk bertanggung jawab terhadap sampah di Bulukumba sesuai dengan amanat undang undang.

Aedil Faizin (26 tahun) dari komunitas siring bambu yang ikut dalam kegiatan brand audit menyampaikan jika sampah di ambil dari sungai yang di buang sembarangan oleh masyarakat karena tidak adanya fasilitas pengelolaan sampah, makanya kami menemukannya di bawah jembatan sungai. Aedil menambahkan jika dari kegiatan brand audit produsen bisa bertanggung jawab menghentikan polusi plastik yang di hasilkan dari produksinya. Bisa dengan mengganti pilihan produknya yang lebih ramah lingkungan, tutup Aedil.

BACA JUGA:  SMAN 2 Enrekang Mendominasi Juara O2SN Cabang Karate Putera dan Puteri Tingkat Kabupaten Enrekang 2025

Firly Mas’ulatul Janah, peneliti ecoton menyatakan jika dari hasil kajian yang di lakukan yayasan ecoton terkait dengan permasalahan sampah di Kabupaten bulukumba di temukan bahwa ada sekitar 300 ton Sampah yang di hasilkan dari masyarakat Kabupaten Bulukumba saat ini, hasil itu di hitung dari jumlah rata rata konsumsi setiap orang di kalikan dengan jumlah penduduk Bulukumba yang mencapai 475 ribu jiwa. Data secara nasional menyebutkan rata rata konsumsi sampah setiap orang di Indonesia adalah 0,68 Kg/hari, jika di kalikan dengan jumlah penduduk Bulukumba berarti ada sekitar 300 ton lebih Sampah setiap hari yang di hasilkan di bulukumba, terang firly.

Filry menambahkan, angka tersebut kemudian kita bandingkan dengan jumlah sampah yang masuk di TPA Borongmanempa Bulukumba berkisar 40 ton/hari. Dari hasil penghitungan kami hanya 12 persen sampah yang terbuang ke TPA. Sedangkan 88 persen sampah masih terbuang sembarangan, tercecer maupun di bakar. Jadi tidak heran kalau di sepanjang jalan, sungai kita masih menemukan sampah yang di buang sembarangan, terang firly.