“Bapak Presiden tahu, dan sudah kami laporkan dan menyampaikan terima kasih kepada Pak Wali Kota atas dukungan yang luar biasa,” katanya.
Selain itu, Sulawesi Selatan menjadi salah satu provinsi di luar Jawa dengan jumlah Sekolah Rakyat terbanyak yang disetujui pembangunannya tahun ini—termasuk di Kota Makassar.
“Insya Allah, awal Oktober nanti Presiden dijadwalkan meresmikan Sekolah Rakyat di Bekasi, sekaligus meninjau program perumahan contoh yang lahannya disiapkan oleh Pemkot Makassar,” jelasnya.
Sedangkan, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menanggulangi bencana.
Ia menyambut baik pencanangan Kampung Siaga Bencana (KSB), sebagai langkah membangun ketangguhan warga menghadapi berbagai ancaman alam dan sosial.
“Kampung Siaga Bencana bukan sekadar program, melainkan gerakan gotong royong dan solidaritas sosial,” ujarnya.
“Saya berharap masyarakat tidak hanya menjadi korban pasif, tetapi menjadi subjek aktif dalam penanggulangan bencana—dari tahap kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga pemulihan pascabencana,” tambah Munafri.
Ia menyebutkan potensi bencana yang kerap mengancam Kota Makassar, mulai dari banjir, angin puting beliung, kebakaran, hingga bencana sosial lainnya, khususnya di Kecamatan Biringkanaya dan Kecamatan Manggala yang ditetapkan sebagai lokasi fokus simulasi KSB.
“Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana,” tegasnya.
Munafri mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk relawan dan pilar sosial, untuk terus terlibat aktif dalam pelatihan KSB. Ia menilai program ini dapat menjadi wadah pembelajaran, kerja sama, dan saling tolong-menolong demi keselamatan bersama.
Tak lupa, Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Sosial RI dan seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini.
“Semoga Kampung Siaga Bencana di Makassar menjadi contoh nyata penanggulangan bencana berbasis masyarakat dan menjadi inspirasi agar terus siap siaga kapan saja,” pungkasnya.