Pemkot Makassar Siap Lahirkan Perseroda Pangan dan Infrastruktur

Lanjut dia, setiap hari orang butuh makan, setiap hari orang bicara soal beras. Maka ini adalah peluang yang tidak bisa kami abaikan.

“Bahkan untuk produk sederhana seperti pasta gigi, distribusinya masih dikuasai oleh satu merek dari luar. Ini bisa menjadi peluang produksi bersama,” tuturnya.

Appi juga menegaskan bahwa posisi Kota Makassar sangat strategis sebagai hub distribusi untuk wilayah timur Indonesia seperti Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Papua hingga Nusa Tenggara, yang memiliki populasi lebih dari 60 juta jiwa.

“Bayangkan jika kita bisa menjadi simpul distribusi dan bahkan produksi untuk wilayah Indonesia Timur. Tantangannya memang ada di biaya transportasi antar pulau, tetapi ini sekaligus membuka peluang untuk membangun bisnis model yang kuat dan adaptif,” tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, Pemkot Makassar juga menjajaki peluang kerja sama dan pembelajaran bisnis proses yang diterapkan oleh Food Station Tjipinang Jaya.

Munafri menyatakan keinginannya agar jajaran teknis dari Pemkot dapat melanjutkan dialog lebih intensif dalam menyusun konsep dan rencana bisnis yang relevan bagi Makassar.

BACA JUGA:  Munafri dan Fatmawati Rusdi Temani Titiek Soeharto Nikmati Sunset di Kapal Phinisi

“Kami berharap, pasca kunjungan ini akan ada kolaborasi lanjutan. Bukan sekadar meniru, tapi menyesuaikan dengan kondisi riil Makassar, serta memperkuat kapasitas SDM kami dalam membangun perusahaan yang berdampak sosial dan ekonomis,” harapnya.

Pemerintah Kota Makassar tengah menggeser paradigma pengelolaan BUMD menjadi lebih dinamis lewat bentuk Perseroda.

Langkah ini menunjukkan keseriusan Pemkot dalam menjawab tantangan ekonomi dan pangan kota, sekaligus membuka peluang kerja sama antar daerah dan sektor swasta dalam menghadirkan layanan publik yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Lebih lanjut politisi Golkar itu mengungkapkan, kekagumannya terhadap capaian Food Station yang mampu tumbuh menjadi salah satu BUMD terbaik di Indonesia, meskipun dengan keterbatasan lahan pertanian.

“Jadi, sekali lagi. Kami datang ke sini karena melihat adanya kesamaan geografis dan tantangan yang dihadapi. DKI Jakarta, seperti halnya Makassar, tidak memiliki lahan sawah yang luas,” terangnya.

“Namun mereka mampu menjadikan keterbatasan itu sebagai peluang bisnis yang besar,” lanjut Munafri.

Food Station Tjipinang Jaya diketahui menggerakkan sekitar 75 persen dari omzetnya melalui aktivitas perdagangan beras, yang diperoleh melalui kemitraan dengan kelompok tani di berbagai daerah.

BACA JUGA:  Wali Kota Munafri dan PT Pertamina Sepakat Kembangkan Ecoeduwisata Mangrove

Mereka membangun kekuatan bisnisnya dengan cara bermitra, membina kelompok tani, dan membangun jejaring pasokan dari luar daerah.

br