NusantaraInsight, Makassar — Lurah Parang Tambung, Andi Anugerah Tenri Esa, SE, mengadakan diskusi terbatas terkait penanganan sampah dengan founder Komunitas Anak Pelangi (K-Apel), dan Ketua K-Apel Parang Tambung di ruang kerja lurah Parang Tambung Kecamatan Tamalate Kota Makassar, Jumat, 19/7/2024.
Pertemuan ini diadakan dengan tujuan mencari solusi efektif untuk mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks di wilayah Parang Tambung. Dalam suasana yang penuh semangat dan saling berbagi ide, ketiga pihak berkomitmen untuk meningkatkan kebersihan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat setempat.
Salah satu ide yang muncul dalam diskusi tersebut adalah pembentukan bank sampah. Konsep ini diusulkan sebagai salah satu solusi inovatif untuk mengurangi volume sampah di Parang Tambung. Bank sampah diharapkan dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah dan mendorong kebiasaan daur ulang Andi Anugerah Tenri Esa menyatakan bahwa bank sampah tidak hanya membantu mengatasi masalah sampah tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga dan menghadirkan lingkungan yang bersih dan sehat dengan sistem menabung sampah di bank sampah yang tersedia disetiap RW se-Kelurahan Parang Tambung. Ujar Andi Anugerah Tenri Esa
Andi Tenri menambahakan akan memberikan dukungan penuh dari pemerintah kelurahan, dan siap kolaborasi dengan komunitas yang akan bergerak di lini edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang baik, saya optimis bahwa inisiatif ini akan berhasil dan membawa perubahan positif bagi lingkungan dan kesejahteraan warga Parang Tambung. Pungkasnya.
Founder Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) Rahman Rumaday, menjelaskan bahwa edukasi kepada masyarakat harus menjadi fokus utama dalam implementasi bank sampah. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat untuk mencapai hasil yang maksimal. Jelas Faunder K-Apel itu
Sementara itu Suriati Tubi, Ketua K-Apel Parang Tambung, turut menyampaikan pandangannya bahwa bank sampah dapat menjadi wahana pemberdayaan bagi masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga, dengan melibatkan mereka dalam kegiatan pengelolaan sampah. Terangnya.
