NusantaraInsight, Makassar – Hujan deras yang mengguyur hanya semalam cukup untuk melumpuhkan kawasan Malengkeri, Kota Makassar. Air setinggi lutut orang dewasa menggenangi rumah-rumah warga, menjadi bukti nyata buruknya sistem drainase di kawasan ini.
Warga mengeluhkan kondisi yang sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan signifikan. Drainase tersumbat dituding sebagai penyebab utama, sementara saluran pembuangan ke Sungai Jeneberang tak mampu mengalirkan air hujan dengan baik.
“Setiap musim hujan, kami harus bersiap menghadapi banjir seperti ini. Dan mengganggu aktifitas warga mulai anak-anak hingga lansia. Sampai kapan kami harus begini?” ujar Fatah, salah satu warga Malengkeri.
Banjir ini tak hanya merusak properti, tetapi juga mengancam kesehatan warga, terutama anak-anak dan lansia tentunya. Mereka berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki infrastruktur sebelum curah hujan lebih tinggi datang.
Kawasan Malengkeri kini menjadi simbol masalah klasik Makassar yang terus berulang. Apakah pemerintah siap menjawab keluhan warganya?
Tindakan nyata ditunggu sebelum bencana menjadi lebih buruk dan menjadi langganan banjir selamanya.
Para warga berharap banyak kepada pemerintah kota, agar cepat tanggap mengatasi keluhan warganya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing yang telah diberikan amanah dari warga kota Makassar.